Rekomendasi Mingguan Gula 13-17 November 2023 : Mencermati Pergerakan Dolar AS, Minyak dan Pasokan

445
gula, sugar

(Vibiznews – Commodity) Harga gula di bursa komoditi berjangka New York secara mingguan turun terpicu kemerosotan harga minyak dan peningkatan produksi mengatasi sentimen pengetatan pasokan.

Pada hari Senin minggu lalu harga gula sempat berakhir menguat ke level tertinggi baru dalam 12 tahun terpicu prospek pasokan gula global yang semakin ketat.

Kemacetan di pelabuhan Brasil membatasi ekspor gula karena laporan dari Green Pool Commodity Specialists mengatakan ekspor gula Brasil pada bulan Oktober turun -10% dari bulan September.

Harga gula juga mendapat dukungan setelah Organisasi Gula Internasional (ISO) pada tanggal 23 Oktober memperkirakan bahwa produksi gula global pada tahun 2023/24 (Oktober-Sep) akan turun -1,2% y/y menjadi 174,8 MMT, dan akan terjadi penurunan gula global pada tahun 2023/24. defisit gula -2,1 MMT.

Namun kemerosotan harga minyak dua hari berturut-turut pada hari Selasa dan Rabu, menekan harga gula.

Pada hari Selasa, minyak mentah WTI anjlok lebih dari -4% ke level terendah dalam 3-1/2 bulan, yang menurunkan harga etanol dan mungkin mendorong pabrik gula dunia untuk mengalihkan lebih banyak penghancuran tebu ke produksi gula dibandingkan etanol, sehingga meningkatkan pasokan gula.

Demikian juga pada hari Rabu, minyak mentah WTI turun lebih dari -2% ke level terendah dalam 3-1/2 bulan, yang menurunkan harga etanol dan mungkin mendorong pabrik gula global untuk mengalihkan lebih banyak penghancuran tebu ke produksi gula dibandingkan etanol, sehingga meningkatkan pasokan gula.

Pada hari Kamis harga gula di bursa komoditi berjangka New York berakhir naik pada hari Kamis dan sedikit di bawah harga tertinggi dalam 12 tahun pada hari Selasa terpicu pengetatan pasokan gula. Kemacetan di pelabuhan Brasil membatasi ekspor gula karena laporan dari Green Pool Commodity Specialist mengatakan ekspor gula Brasil pada bulan Oktober turun -10% dari bulan September.

Sedangkan pada akhir pekan hari Jumat, Harga gula melemah karena peningkatan produksi gula di Brasil. Laporan hari Jumat dari Unica menunjukkan produksi gula Brasil Tengah-Selatan pada paruh kedua bulan Oktober naik +9,4% tahun/tahun menjadi 2,350 MMT dan produksi gula pada tahun panen 2023/24 hingga Oktober naik +22,6% tahun/tahun menjadi 37,215 MMT. Selain itu, 49,39% tebu yang dihancurkan digunakan untuk produksi gula tahun ini, meningkat dari 45,83% tahun lalu.

Secara mingguan harga kopi gula kontrak bulan Maret 2024 turun 1,73% pada posisi 27,29.

Untuk minggu ini, harga gula akan mencermati beberapa sentimen diantaranya :

Pengetatan pasokan gula.
Prospek pasokan gula global yang lebih ketat memberikan dampak positif terhadap harga. Organisasi Gula Internasional (ISO) memperkirakan produksi gula global pada tahun 2023/24 (Oktober-Sep) akan turun -1,2% y/y menjadi 174,8 MMT, dan akan terjadi defisit gula global pada tahun 2023/24 sebesar -2,1 MMT.
Thailand dan india juga berencana membatasi ekapor gulanya.

Pergerakan dolar AS yang cenderung melemah.
Data inflasi AS pada bulan Oktober yang akan dirilis hari Selasa ini diindikasikan menurun, jika terealisir maka akan dapat menekan dolar AS.
Dengan dolar AS melemah akan menguatkan mata uang Real Brasil. Dengan penguatan Real Brasil, dapat menekan penjualan ekspor oleh produsen gula Brasil.

Pergerakan harga minyak.
Jika harga minyak mentah melemah dapat membebani harga etanol dan mungkin mendorong pabrik gula dunia untuk mengalihkan lebih banyak penghancuran tebu ke produksi gula dibandingkan etanol, sehingga meningkatkan produksi gula. Sebaliknya jika harga minyak menguat akan menekan produksi gula.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga gula dapat terdukung sentimen pengetatan pasokan dan pelemahan dolar AS dengan indikasi pelemahan inflasi AS yang melemahkan dolar AS. Namun perlu dicermati pergerakan harga minyak dengan kondisi konflik di Timur Tengah, yang jika meningkat ketegangannya dapat mengkhawatirkan gangguan pasokan dan meningkatkan harga minyak dan sebaliknya jika mereda ketregangannya akan menguatkan harga minyak. Harga gula diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 27,78-28,25. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 26,84-26,40.