(Vibiznews – Commodity) Harga gula di bursa komoditi berjangka New York berakhir turun pada hari Selasa dan mencatat posisi terendah 1-1/2 minggu terpicu kekhawatiran peningkatan produksi gula.
Harga gula kontrak bulan Maret 2024 berakhir turun 1,91% pada 27,18.
CEO Raizen, perusahaan gula dan etanol terbesar di Brasil, mengatakan perusahaannya akan berupaya meningkatkan produksi gula karena menyusutnya margin dari produksi etanol, memicu likuidasi jangka panjang gula berjangka.
Bank investasi BTG Pactual mengatakan biaya pembuatan etanol dari jagung di Brasil 16% lebih rendah dibandingkan memproduksinya dari tebu, yang dapat meningkatkan produksi gula karena lebih banyak pabrik yang memproduksi etanol dari jagung dibandingkan gula.
Selasa lalu, gula melonjak ke level tertinggi dalam 12 tahun karena prospek pasokan gula global yang lebih ketat. Kemacetan di pelabuhan Brasil membatasi ekspor gula karena laporan dari Green Pool Commodity Specialist mengatakan ekspor gula Brasil pada bulan Oktober turun -10% dari bulan September.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga gula akan mencermati perkembangan pasokan yang jika menyusut akan menguatkan harga gula. Juga akan mencermati pergerakan mata uang Real Brasil yang berpotensi naik dengan rilis data PPI Oktober AS diindikasikan turun dan dapat menekan dolar AS. Penguatan Real Brasil dapat mengangkat harga gula. Harga gula diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 27,34-27,76. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 27,04-26,86.