(Vibiznews – Commodity) Harga kakao di bursa komoditi berjangka New York pada hari Selasa menghentikan kenaikan sebelumnya dan ditutup melemah tajam karena aksi ambil untung.
Harga kakao kontrak bulan Desember 2023 ditutup turun 2,59% pada 3.946.
Pada hari Selasa, harga kakao awalnya menguat, dengan kakao NY mencatat rekor tertinggi dalam jangka waktu 45 tahun. Harga kakao mendapat dukungan dari terbatasnya pasokan kakao dan kekhawatiran bahwa produksi kakao saat ini tidak mampu memenuhi pasokan untuk menghindari defisit global.
Data pemerintah Pantai Gading pada Senin lalu menunjukkan petani Pantai Gading mengirimkan 288,686 MT kakao ke pelabuhan mulai 1 Oktober-5 November, turun -17.3% dibandingkan waktu yang sama tahun lalu. Pantai Gading adalah produsen kakao terbesar di dunia.
Selain itu, persediaan kakao yang disimpan di pelabuhan AS yang dipantau oleh ICE terus menurun sejak bulan Juni dan mencatat level terendah dalam 2,5 tahun pada hari Selasa.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kakao akan mencermati perkembangan pasokan yang jika menyusut akan menguatkan harga kakao. Juga akan mencermati pergerakan dolar AS yang berpotensi turun dengan rilis data PPI Oktober AS diindikasikan turun dan dapat menekan dolar AS. Pelemahan dolar AS dapat mengangkat harga kakao. Harga kakao diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 3.989-4.051. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 3.886-3.827.



