Indeks Kospi Jumat Ditutup Turun; Secara Mingguan Menguat 2,5 Persen

598
indeks kospi

(Vibiznews – Index) Bursa saham Korea Selatan ditutup turun pada hari Jumat untuk mengakhiri kenaikan tiga hari berturut-turutnya di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin mengakhiri kenaikan suku bunganya yang agresif untuk meredakan kekhawatiran inflasi.

Indeks Kospi turun 18,33 poin atau 0,74 persen menjadi ditutup pada 2.469,85. Namun untuk minggu ini Indeks Kospi menguat 2,5%. Kenaikan mingguan terpicu penurunan inflasi AS yang mendorong sentimen The Fed akan menghentikan kenaikan suku bunga selanjutnya.

Volume perdagangan sangat tipis yaitu 382,7 juta lembar saham senilai 7,9 triliun won (US$6,13 miliar), dengan jumlah saham yang mengalami kerugian melebihi saham yang memperoleh keuntungan sebanyak 614 berbanding 269.

Pihak asing menjual saham lokal senilai 80,3 miliar won, sementara institusi meraup 293,2 miliar won. Investor individu menjual saham bersih senilai 241,2 miliar won.

Saham-saham lokal mulai melemah karena investor menunggu di tengah spekulasi bahwa perekonomian AS sedang melemah.

Data menunjukkan bahwa klaim tunjangan pengangguran AS telah mencapai level tertinggi dalam tiga bulan. Produksi industri AS juga turun 0,6 persen dalam sebulan di bulan Oktober.

Di Seoul, saham berkapitalisasi besar Samsung Electronics turun 0,41 persen menjadi 72.500 won, dan pembuat chip nomor dua SK hynix merosot 1,81 persen menjadi 129.900 won.

Pembuat baterai terkemuka LG Energy Solution kehilangan 2,37 persen menjadi 432.000 won, dan Samsung SDI turun 2,42 persen menjadi 444.000 won.

Di tengah penurunan harga minyak dunia, SK Innovation, perusahaan penyulingan terbesar, kehilangan 1,95 persen menjadi 136.100 won, dan S-Oil turun 1,74 persen menjadi 67.800 won.

Di sisi lain, Korean Air melonjak 2,73 persen menjadi 22.550 won didukung oleh penurunan harga minyak, dan Jeju Air juga menguat 10,44 persen menjadi 11.950 won.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya di awal pekan mendatang, bursa Korea Selatan akan mencermati hasil penutupan bursa Wall Street di akhir pekan, yang jika berakhir menguat akan memberikan sentimen positif bagi bursa Korea Selatan. Namun sebaliknya jika berakhir menurun, akan dapat menekan bursa Korea Selatan.