(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Senin pagi ini (20/11) terpantau menguat 23,632 poin (0,34%) ke level 7.001,300 setelah dibuka turun ke level 6.965,403.
IHSG bergerak di dua zona lalu mencapai 7,5 minggu tertingginya kembali, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya mixed bias menguat di antara rilis China mempertahankan suku bunga pinjaman acuannya, serta mengikuti Wall Street yang di akhir pekan ditutup dalam gain yang signifikan.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pagi ini menguat 0,03% atau 4 poin ke level Rp 15.389, dengan dollar AS di pasar uang Asia menurun setelah merosot di sesi global sebelumnya; tertekan ke 11 minggu terendahnya dalam sentimen kemungkinan the Fed memangkas bunga di tahun depan oleh melunaknya inflasi AS.
Rupiah menguat dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.393, serta terpantau di sekitar level hampir 2 bulan tertingginya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 12,265 poin (0,18%) ke level 6.965,403. Sedangkan indeks LQ45 turun 2,158 poin (0,24%) ke level 915,254. Pagi ini IHSG menguat 23,632 poin (0,34%) ke level 7.001,300. Sementara LQ45 terlihat naik 0,13% atau 1,198 poin ke level 918,610.
Tercatat saat ini sebanyak 233 saham naik, 234 saham turun dan 222 saham stagnan.
Sementara itu, bursa Wall Street pada penutupan akhir pekannya berakhir serempak menguat signifikan dan mencatat rally 3 minggu berturut-turut. Sedangkan, bursa regional pagi ini mixed bias menguat, di antaranya Nikkei yang terkoreksi 0,07%, dan Indeks Hang Seng yang menanjak 1,04%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini dibuka dalam uptrend ke sekitar 7,5 minggu tertingginya, sementara bursa kawasan Asia pagi ini mixed bias menguat mengikuti Wall Street yang ditutup dalam rally 3 minggu.
Berikutnya IHSG kemungkinan masih menguat namun dibatasi profit taking di sekitar overbought-nya, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.008 dan 7.046. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.829, dan bila tembus ke level 6.592.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group