(Vibiznews – Commodity) Harga kopi Arabika di bursa komoditi berjangka New York secara mingguan menurun dengan sentimen perkiraan hujan di Brazil yang dapat meningkatkan proodksi tanaman mengatasi sentimen cuaca panas di Brazil yang dapat merusak tanaman dan menurunkan produksi.
Pada hari Senin dan Rabu terjadi cuaca panas di Brazil yang menekan produksi tanaman kopi.
Harga kopi arabika di bursa komoditi berjangka New York ditutup menguat pada hari Senin terpicu kekhawatiran cuaca panas berlebih di Brasil dapat merusak pohon kopi sehingga menekan produksi tanaman kopi. Demikian juga pada hari Rabu harga kopi arabika ditutup naik mencatat rekor tertinggi dalam 4-3/4 bulan terpicu kekhawatiran panas berlebih di Brazil yang dapat merusak tanaman kopi.
Climatempo mengatakan suhu diperkirakan akan mencapai 40 derajat Celcius (104 F) di sebagian besar wilayah penghasil kopi Brasil pada minggu ini, yang dapat merusak pohon kopi dan mengurangi hasil panen.
Harga kopi hari Selasa turun dengan peningkatan ekspor Brazil.
Harga kopi arabika di bursa komoditi berjangka New York berakhir turun pada hari Selasa terpicu peningkatan ekspor kopi Brasil menjatuhkan harga lebih rendah. Eksportir Cecafe melaporkan ekspor kopi hijau Brasil pada bulan Oktober melonjak +24% y/y menjadi 4 juta kantong.
Dan pada dua hari terakhir di minggu lalu perkiraan cuaca hujan di Brazil membangun sentimen akan meningkatkan produksi tanaman kopi, sehingga menekan harga kopi arabika.
Harga kopi arabika di bursa komoditi berjangka New York ditutup turun pada hari Kamis tertekan perkiraan akan turunnya hujan di Brazil awal minggu depan.
Demikian juga harga kopi arabika pada akhir pekan hari Jumat berakhir sedikit lebih rendah, dengan kopi arabika jatuh ke level terendah dalam 1,5 minggu, di tengah tekanan likuidasi yang berkepanjangan karena perkiraan akan turunnya hujan di Brasil awal minggu depan, yang akan meningkatkan tingkat kelembapan tanah dan meningkatkan hasil kopi.
Secara mingguan harga kopi Arabika kontrak bulan Desember 2023 merosot 2,03% pada posisi 170,95.
Untuk minggu ini, harga kopi Arabika akan mencermati dua sentimen penting yaitu prakiraan cuaca dan persediaan kopi Arabika.
Prakiraan cuaca.
Jika melihat prakiraan cuaca dari beberapa analis maupun lembaga yang memprakirakan cuaca, maka minggu ini khusunya pada hari Senin dan Selasa diperkirakan terjadi cuaca hujan di Brasil, yang berarti dapat meningkatkan produksi tanaman kopi arabika. Namun untuk hari Rabu sampai akhir pekan diperkirakan terjadi cuaca cerah dan panas.
Persediaan kopi Arabika.
Harga kopi Arabika juga akan ditentukan dengan kondisi persediaan kopi minggu ini.
Persediaan kopi Arabika akan dipantau di bursa komoditi berjangka (ICE) New York, apakah masih dalam posisi menyusut atau berlimpah.
Pergerakan dolar AS.
Harga kopi Arabika juga akan mencermati pergerakan dolar AS. Jika dolar AS meningkat, akan menekan harga kopi Arabika. Sebaliknya jika dolar AS melemah, akan menguatkan harga kopi Arabika.
Upaya Bargain Hunting.
Upaya bargain hunting perlu diwaspadai mengingat harga kopi Arabika menurun minggu lalu.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kopi Arabika akan mencermati perkembangan persediaan kopi Arabika dan kondisi cuaca di Brasil. Jika melihat prakiraan cuaca di Brazil minggu ini, maka hari Senin dan Selasa diperkirakan terjadi hujan di Brazil, yang dapat meningkatkan produksi tananaman kopi dan menekan harga kopi. Sedangkan hari Rabu sampai dengan akhor pekan diperkirakan cuaca cerah dan panas yang dapat menekan produksi tanaman kopi dan dapat menaikkan harga kopi arabika. Jika pasokan masih dalam kondisi menurun, akan menguatkan harga kopi Arabika. Namun perlu juga diwaspadai upaya bargain hunting setelah harga kopi Arabika melonjak minggu lalu. Harga kopi Arabika di awal pekan ini diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 168,65-166,35. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 175,05-179,15.