Survei Perbankan Oktober 2023; Penyaluran Kredit Baru Perbankan Terindikasi Tetap Tumbuh

335
NPL Perbankan Membaik, Pencadangan Meningkat; Bagaimana Risiko Kredit 2025?
Sumber: Bank Indonesia

(Vibiznews – Banking & Insurance) – Bank Indonesia merilis survei permintaan dan penawaran pembiayaan perbankan di mana data pembiayaan korporasi pada Oktober 2023 terindikasi tetap tumbuh. Meski lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.

Hal tersebut tecermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 15,7%, sedikit lebih rendah dibandingkan SBT 16,1% pada September 2023. Pertumbuhan kebutuhan pembiayaan korporasi terutama didorong oleh sektor Jasa Keuangan, sementara perlambatan terjadi pada sektor Pertanian, Konstruksi dan Perdagangan.

Adapun sumber pembiayaan korporasi terutama berasal dari dana sendiri (63,2%), yang tercatat meningkat dibandingkan dengan bulan September 2023 (50,7%). Sementara itu, sumber pembiayaan yang berasal dari perbankan dalam negeri (9,4%). Dan sumber pembiayaan yang berasal dari pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik (8,5%). Angka ini terindikasi menurun dibandingkan dengan bulan September 2023.

Kebutuhan Pembiayaan Korporasi Tiga Bulan Yang Akan Datang

Kebutuhan pembiayaan korporasi tiga bulan yang akan datang (Januari 2024)diprakirakan meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya dengan SBT 29,1%.

Responden menyampaikan pemenuhan kebutuhan dana 3 bulan mendatang mayoritas masih dipenuhi oleh dana sendiri (73,9%). Meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya (64,4%). Diikuti pembiayaan yang berasal dari pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik (14,1%) yang meningkat dibandingkan dengan 13,3% bulan sebelumnya. Sementara itu, pembiayaan yang berasal dari pengajuan kredit baru dari perbankan dalam negeri (12,7%) diprakirakan lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.

Kebutuhan Pembiayaan Rumah Tangga Oktober 2023

Pada Oktober 2023, permintaan pembiayaan oleh rumah tangga, melalui utang/kredit terpantau relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini terindikasi dari pangsa responden rumah tangga yang melakukan penambahan pembiayaan melalui utang/kredit pada Oktober 2023 sebesar 11,3% dari total responden. Relatif stabil dibandingkan dengan 11,5% pada bulan sebelumnya.

Sumber utama pemenuhan pembiayaan rumah tangga Oktober 2023 berasal dari pinjaman bank umum dengan pangsa sebesar 36,3%. Angka ini menurun dibanding 40,4% pada bulan sebelumnya. Adapun alternatif sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi (19,4%) dan leasing (15,5%).

Mayoritas rumah tangga mengajukan jenis pembiayaan berupa Kredit Multi Guna (KMG) dengan pangsa sebesar 43,9% dari total pengajuan pembiayaan baru. Ini meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya 37,9%.

Jenis pembiayaan lainnya yang diajukan responden adalah kredit peralatan rumah tangga (13,9%), Kredit Kendaraan Bermootor (KKB) (20,3%), Kredit Pemilikan Rumah (KPR) (10,3%), dan kartu kredit (4,1%).

Penyaluran Kredit Baru Oktober 2023

Penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Oktober 2023 juga terindikasi melambat dibandingkan bulan sebelumnya. SBT penyaluran kredit baru pada Oktober 2023 tercatat sebesar 82,1%, tumbuh lebih rendah dibandingkan SBT bulan sebelumnya sebesar 92,6%.

Berdasarkan kategori bank, perlambatan penyaluran kredit baru terjadi pada seluruh kategori bank. Berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit baru pada Oktober 2023 terindikasi melambat pada hampir semua jenis kredit, kecuali KPR (SBT 66,2%)

Faktor utama yang memengaruhi perlambatan penyaluran kredit baru Oktober 2023 antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah. Tingkat persaingan usaha dari bank lain, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan. Serta tingkat persaingan usaha dari bank lain.

Penyaluran kredit baru diprakirakan kembali meningkat pada November 2023 terindikasi dari nilai SBT penyaluran kredit baru November 2023 sebesar 92,9%. Peningkatan penyaluran kredit baru pada November 2023 terjadi pada seluruh kategori bank dan seluruh kategori kredit.

Penyaluran Kredit Baru pada Triwulan IV 2023

Penyaluran kredit baru pada triwulan IV 2023 diprakirakan tetap tumbuh. Hal itu terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru Triwulan IV hasil survei Oktober 2023 yang bernilai positif (95,2%), relatif stabil dari 95,6% pada triwulan III 2023.

Berdasarkan kategori bank, perlambatan penyaluran kredit terjadi pada hampir seluruh kategori bank, kecuali Bank Umum Syariah yang meningkat dibandingkan periode sebelumnya. Berdasarkan jenis penggunaan, perlambatan penyaluran kredit baru terjadi pada hampir seluruh jenis kredit, kecuali Kredit Modal Kerja (KMK).

Analis Vibiz Research memprakirakan penyaluran kredit baru sampai akhir tahun 2023 tetap tumbuh positif demikian juga pada tahun 2024. Meski terjadi perlambatan jika dilihat dari SBT pada triwulan IV yang bernilai positif, relatif stabil.  Hanya 0,4% lebih rendah dibandingkan triwulan III 2023.

Faktor utama yang memengaruhi perlambatan penyaluran kredit adalah prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan. Apalagi memasuki tahun politik 2024, banyak pihak wait and see mengantisipasi  hasil pemilu 2024.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting