IHSG Rabu Siang Melemah ke Sekitar 6.920; Bursa Asia Mixed, Wall Street Terkoreksi

410

(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu siang ini (22/11) terpantau melemah 41,840 poin (0,60%) ke level 6.919,950 setelah dibuka turun ke level 6.938,884.

IHSG bergerak terkoreksi di hari keduanya searah regional, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed bias melemah oleh risalah the Fed yang menunjukkan belum berencana akan memangkas bunga, serta mengikuti Wall Street yang berakhir dalam koreksi.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini melemah 0,56% atau 86 poin ke level Rp 15.578, dengan dollar AS di pasar uang Asia melemah tipis setelah rebound terbatas di sesi global sebelumnya; bangkit dari hampir 3 bulan terendahnya setelah the Fed menunjukkan dalam minutes-nya akan mempertahankan kebijakan ketatnya mengejar target inflasi AS.

Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.492, serta terpantau melemah di hari ketiganya ke level seminggu terendahnya.

Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 22,906 poin (0,33%) ke level 6.938,884. Sedangkan indeks LQ45 turun 0,782 poin (0,09%) ke level 914,938. Siang ini IHSG 41,840 poin (0,60%) ke level 6.919,950. Sementara LQ45 terlihat tuurn 0,33% atau 3,007 poin ke level 912,713.

Tercatat saat ini sebanyak 177 saham naik, 316 saham turun dan 224 saham stagnan.

Sementara itu, bursa regional siang ini mixed, di antaranya Nikkei yang merangkak naik 0,36%, dan Indeks Hang Seng yang turun 0,08%.

Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Barito Renewables (BREN) -7.97%, Pertamina Geothermal (PGEO) -7,19%, Merdeka Cooper (MDKA) -7,08%, dan Petrindo Jaya (CUAN) -4,62%.

 

Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini dibuka lanjut terkoreksi menjauhi overbought sebelumnya, sementara bursa kawasan Asia siang ini mixed bias melemah mengikuti Wall Street yang ditutup dalam koreksi oleh arah kebijakan the Fed.

Berikutnya IHSG kemungkinan masih ditahan oleh profit taking, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.010 dan 7.046. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.829, dan bila tembus ke level 6.592.

 

 Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group