IHSG Jumat Siang Flat ke Level 7.004; Ditahan Profit Taking dari 9 Minggu Tertingginya

299

(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Jumat siang ini (24/11) terpantau flat dengan melemah tipis 0,690 poin (0,01%) ke level 7.003,653 setelah dibuka naik ke level 7.034,475.

IHSG bergerak menanjak ke 9 minggu terkuatnya lalu tergerus melandai, sedangkan bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed mencermati kenaikan inflasi di Jepang, sementara Wall Street libur Thanksgiving.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini melemah 0,10% atau 15 poin ke level Rp 15.569, dengan dollar AS di pasar uang Asia merangkak naik setelah turun terbatas di sesi global sebelumnya; bergerak variatif terbatas di tengah pasar Amerika yang sedang libur Thanksgiving.

Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.554, serta terpantau terkoreksi namun meninggalkan level 2,5 minggu terendahnya.

Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 30,131 poin (0,43%) ke level 7.034,475. Sedangkan indeks LQ45 naik 4,602 poin (0,50%) ke level 928,105. Siang ini IHSG melemah tipis 0,690 poin (0,01%) ke level 7.003,653. Sementara LQ45 terlihat naik 0,06% atau 0,543 poin ke level 924,046.

Tercatat saat ini sebanyak 233 saham naik, 271 saham turun dan 221 saham stagnan.

Sementara itu, bursa regional siang ini mixed, di antaranya Nikkei yang menanjak 0,73%, dan Indeks Hang Seng yang merosot 1,38%.

Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Pertamina Geothermal (PGEO) -5,02%, Indointernet (EDGE) -3,90%, Barito Renewables (BREN) -3.89%, dan Petrindo Jaya (CUAN) -3,38%.

 

Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini dalam rebound yang fluktuatif setelah terkoreksi 2 hari, sementara bursa kawasan Asia siang ini mixed mencermati data inflasi Jepang.

Berikutnya IHSG kemungkinan akan konsolidasi karena agak ditahan profit taking, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.048 dan 7.090. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.829, dan bila tembus ke level 6.592.

 

 Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group