(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:
- Pasar keuangan Indonesia berakhir variatif, dengan IHSG lanjutkan rally namun rupiah terkoreksi.
- Bank Indonesia mempertahankan suku bunga BI7DRR di level 6%.
- Pasar domestik terpengaruh oleh dinamika estimasi pasar global yang kembali mixed tentang berlanjutnya siklus kenaikan suku bunga the Fed.
- Data ekonomi yang diperhatikan pasar pekan mendatang ini adalah rilis inflasi IHK pada hari Jumat nanti.
Minggu berikutnya, isyu prospek ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 27 November – 1 December 2023.
===
Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau menguat di pekan keempatnya, bergerak fluktuatif dan bertengger di sekitar 9 minggu tertingginya, didominasi antara lain oleh kenaikan sektor teknologi, energi, dan keuangan. Sementara itu, bursa kawasan Asia pada umumnya positif. Secara mingguan IHSG ditutup menguat 0,46%, atau 31,963 poin, ke level 7.009,631. Untuk minggu berikutnya (27 November – 1 Desember 2023), IHSG kemungkinan akan tertahan profit taking di overbought area-nya namun tetap uptrend, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 7.048 dan 7.090. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.896, dan bila tembus ke level 6.760.
Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu terkoreksi, berada dekat 2,5 minggu terendahnya, di antara BI mempertahankan suku bunga acuan BI7DRR di level 6%, serta berlanjutnya capital inflow di pasar SBN sekitar Rp1,6 triliun, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir melemah 1,15% ke level Rp 15.570. Sementara, dollar global lanjut melemah secara lebih terbatas. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan masih akan berbalik reverse, atau kemungkinan rupiah untuk rebound menguat secara bertahap, dalam range antara resistance di level Rp15.727 dan Rp15.832, sementara support di level Rp15.382 dan Rp15.319.
Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau berakhir stabil secara mingguannya, terlihat dari pergerakan naik tipis yield obligasi dan berakhir ke 6,674% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah berlanjutnya ke aksi beli investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury balik naik tipis secara mingguannya.
===
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 22-23 November 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 6,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75%. Keputusan ini tetap konsisten dengan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global serta sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memitigasi dampaknya terhadap inflasi barang impor (imported inflation), sehingga inflasi tetap terkendali dalam sasaran 3,0±1% pada 2023 dan 2,5±1% pada 2024.
Pertumbuhan ekonomi diprakirakan tetap baik pada triwulan IV 2023, tecermin pada beberapa indikator dini seperti keyakinan konsumen, ekspektasi penghasilan, dan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur. Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi 2023 diprakirakan dalam kisaran 4,5-5,3%.
Pertumbuhan ekonomi 2024 diprakirakan meningkat didorong oleh tetap baiknya keyakinan konsumen, positifnya pengaruh pelaksanaan Pemilu, dan berlanjutnya pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Berdasarkan data transaksi 20 – 23 November 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp7,03 triliun (beli neto Rp1,59 triliun di pasar SBN, beli neto Rp0,30 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp5,13 triliun di SRBI).
===
Pasar investasi memang kerap bergerak tak terduga dan sebagian orang akan menyebutnya sebagai “anomali” atau juga “irrational”. Namun demikian, kalau Anda rajin mengikuti ulasan market outlook ini, yang diasuh oleh pengamat dan pelaku pasar, Anda kemungkinan besar akan sependapat bahwa banyak prediksi pergerakan pasar yang terbukti cukup akurat di kondisinya yang aktual. Bisa jadi, Anda sudah tersenyum menikmati sejumlah profit investasi selama ini. Syukurlah bila demikian.
Bagi Anda yang belum menikmati profit investasi yang diharapkan, masih ada banyak kesempatan di depannya. Bersamalah kami terus, karena seperti Anda tahu, kami hadir demi sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting