(Vibiznews – Commodity) Harga emas naik ke level tertinggi sepanjang masa pada hari Jumat setelah pernyataan dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell meningkatkan kepercayaan para pedagang bahwa bank sentral AS telah menyelesaikan pengetatan kebijakan moneternya dan dapat menurunkan suku bunga mulai bulan Maret.
Harga emas spot berakhir naik 1,74% menjadi $2,071.72 per ons, dan sempat naik tertinggi pada $2,073.11 per ons untuk mengalahkan harga tertinggi sepanjang masa sebelumnya di $2,072.49 yang dicapai pada tahun 2020.
Harga emas spot naik 3,45% pada minggu ini,
Harga emas berjangka AS juga ditutup 1,58% lebih tinggi pada rekor puncak $2,089.7.
Harga emas berjangkan naik 3,27% pada minggu ini.
Namun catatan-catatan tersebut hanya bersifat nominal saja. Berdasarkan penyesuaian inflasi, yang memperhitungkan depresiasi dolar dan dampak dari harga yang lebih tinggi, harga emas sepanjang masa dicapai pada awal tahun 1980 dengan nilai yang saat ini setara dengan $3,452.40 per ons.
Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan risiko pengetatan yang terlalu rendah dan terlalu ketat menjadi lebih seimbang, namun The Fed tidak memikirkan untuk menurunkan suku bunga saat ini.
Meningkatkan daya tarik emas batangan, imbal hasil Treasury 10-tahun yang menjadi acuan merosot ke level terendah dalam 12 minggu dan dolar melemah 0,3%.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas dapat bergerak naik jika dolar AS dan imbal hasil Treasury AS melanjutkan pelemahannya dengan sentimen The Fed selesai menaikkan suku bunganya. Namun perlu dicermati upaya profit taking setelah harga emas mencetak rekor tertinggi. Harga emas spot diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $2,084-$2,097. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support $2,047-$2,023.



