Pasar Domestik Lanjutkan Uptrend, Capital Inflow Berlimpah — Domestic Market Outlook, 4-8 December 2023

697
Vibizmedia Picture

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • IHSG dan rupiah sepekan lalu mencatat penguatan, dengan IHSG sempat di posisi setahun tertingginya.
  • Rilis PMI Manufaktur Indonesia November meningkat, dan terus berada di fase ekspansi 27 bulan terakhir ini.
  • Tingkat inflasi November 2023 dirilis naik ke 2,86% (yoy), masih di bawah target BI.
  • Capital inflow seminggu lalu deras mengalir mencapai sekitar Rp16 triliun.
  • Data ekonomi yang diperhatikan pasar pekan mendatang ini adalah rilis Cadangan Devisa RI pada hari Kamis, serta penjualan ritel pada Jumat nanti.

Minggu berikutnya, isyu prospek ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 4-8 December 2023.

===

Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau menguat di pekan kelimanya, sempat bertengger perkasa di setahun tertingginya lalu terkoreksi profit taking di hari terakhir. Sementara itu, bursa kawasan Asia pada umumnya melemah. Secara mingguan IHSG ditutup menguat 0,72%, atau 50,275 poin, ke level 7.059,906. Untuk minggu berikutnya (4-8 Desember 2023), IHSG kemungkinan akan tertahan profit taking di sekitar overbought area-nya namun tetap uptrend, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 7.110 dan 7.128. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.002, dan bila tembus ke level 6.896.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu balik menguat, bergerak fluktuatif dan sempat berada di 2,5 bulan tertingginya lalu terkoreksi, di antara prospek the Fed akan memangkas suku bunganya tahun depan, serta berlimpahnya capital inflow di pasar SBN sekitar Rp10,6 triliun, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir melemah 1,15% ke level Rp 15.570. Sementara, dollar global lanjut melemah secara lebih terbatas. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan masih akan menurun, atau kemungkinan rupiah untuk kembali menguat secara bertahap, dalam range antara resistance di level Rp15.623 dan Rp15.727, sementara support di level Rp15.357 dan Rp15.319.

Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau berakhir naik secara mingguannya, terlihat dari pergerakan turun yield obligasi dan berakhir ke 6,602% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah berlanjutnya aksi beli investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury merosot secara mingguannya.

===

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi November 2023 mencapai 0,38% secara bulanan, atau 2,86% secara tahunan. Angka inflasi ini naik dibandingkan bulan sebelumnya yang 0,17% (mom). BPS menyebutkan bahwa kelompok pengeluaran penyebab inflasi bulanan terbesar November 2023 adalah makanan, minuman dan tembakau.

Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global, pada November 2023 menguat ke level 51,7 atau meningkat 0,2 poin dari Oktober 2023 yang berada di posisi 51,5. Kenaikan produksi didukung oleh kenaikan permintaan baru dan kenaikan jumlah tenaga kerja. Dengan demikian, PMI manufaktur Indonesia sudah berada dalam fase ekspansif selama 27 bulan terakhir.

Berdasarkan data transaksi 27 – 30 November 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp15,92 triliun. Terdiri dari beli neto Rp10,60 triliun di pasar SBN, beli neto Rp0,38 triliun di pasar saham. Dan beli neto Rp4,94 triliun di SRBI.

===

 

Pasar investasi memang kerap bergerak tak terduga dan sebagian orang akan menyebutnya sebagai “anomali” atau juga “irrational”. Namun demikian, kalau Anda rajin mengikuti ulasan market outlook ini, yang diasuh oleh pengamat dan pelaku pasar, Anda kemungkinan besar akan sependapat bahwa banyak prediksi pergerakan pasar yang terbukti cukup akurat di kondisinya yang aktual. Bisa jadi, Anda sudah tersenyum menikmati sejumlah profit investasi selama ini. Syukurlah bila demikian.

Bagi Anda yang belum menikmati profit investasi yang diharapkan, masih ada banyak kesempatan di depannya. Bersamalah kami terus, karena seperti Anda tahu, kami hadir demi sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting