(Vibiznews – Commodity) Harga gula di bursa komoditi berjangka New York secara mingguan turun sebagian besar terpicu peningkatan produksi Brazil
Sejak hari Selasa hingga akhir pekan hari Jumat minggu lalu harga gula berakhir turun tertekan peningkatan produksi gula Brazil.
Harga gula hanya naik pada hari Senin, terdukung pelemahan dolar AS.
Harga gula pada hari Selasa berakhir merosot ke level terendah dalam 4 minggu terpicu peningkatan produksi gula di Brazil.
Unica pada hari Senin melaporkan bahwa produksi gula Brasil Tengah-Selatan pada paruh pertama bulan November naik +30,9% y/y menjadi 2,19 MMT dan output gula pada tahun panen 2023/24 hingga pertengahan November naik +23,1% y/y menjadi 39.412 MMT. Selain itu, 49,41% tebu yang dihancurkan digunakan untuk produksi gula tahun ini, meningkat dari 45,97% tahun lalu.
Faktor penurunan harga gula lainnya adalah tindakan Organisasi Gula Internasional (ISO) pada tanggal 15 November yang menaikkan perkiraan produksi gula global tahun 2023/24 (Oktober-Sep) menjadi 179,9 MMT dari perkiraan sebelumnya sebesar 174,8 MMT dan memangkas produksi gula pada tahun 2023/24. 24 defisit gula global menjadi -335,000 MT dari perkiraan sebelumnya sebesar -2.1 MMT.
Demikian juga harga gula pada hari Rabu ditutup merosot ke level terendah dalam 4 minggu tertekan peningkatan produksi gula di Brazil.
Pada hari Rabu, Conab menaikkan perkiraan produksi gula Brasil tahun 2023/24 menjadi 46,9 MMT dari perkiraan bulan Agustus sebesar 40,9 MMT.
Peningkatan produksi gula Brazil seperti yang dirilis Unica dan peningkatan perkiraan produksi gula Brazil seperti yang dirilis Conab, terus menekan harga gula pada hari Kamis dan Jumat.
Pada hari Kamis harga gula berakhir turun ke posisi terendah dalam 1-3/4 bulan terpicu peningkatan produksi gula Brazil.
Demikian juga pada hari Jumat harga gula memperpanjang aksi jual minggu ini, dengan gula NY jatuh ke level terendah dalam 3 bulan dengan peningkatan produksi gula di Brasil meredakan kekhawatiran pasokan dan memicu penjualan gula berjangka.
Secara mingguan harga kopi gula kontrak bulan Maret 2024 merosot tajam 9,34% pada posisi 25,09.
Untuk minggu ini, harga gula akan mencermati beberapa sentimen diantaranya :
Peningkatan produksi gula.
Unica pada hari Senin melaporkan bahwa produksi gula Brasil Tengah-Selatan pada paruh pertama bulan November naik +30,9% y/y menjadi 2,19 MMT dan output gula pada tahun panen 2023/24 hingga pertengahan November naik +23,1% y/y menjadi 39.412 MMT. Selain itu, 49,41% tebu yang dihancurkan digunakan untuk produksi gula tahun ini, meningkat dari 45,97% tahun lalu.
Pada hari Rabu, Conab menaikkan perkiraan produksi gula Brasil tahun 2023/24 menjadi 46,9 MMT dari perkiraan bulan Agustus sebesar 40,9 MMT.
Faktor penurunan harga gula lainnya adalah tindakan Organisasi Gula Internasional (ISO) pada tanggal 15 November yang menaikkan perkiraan produksi gula global tahun 2023/24 (Oktober-Sep) menjadi 179,9 MMT dari perkiraan sebelumnya sebesar 174,8 MMT dan memangkas produksi gula pada tahun 2023/24. 24 defisit gula global menjadi -335,000 MT dari perkiraan sebelumnya sebesar -2.1 MMT.
Pergerakan dolar AS yang cenderung melemah.
Sentimen The Fed akan selesai menghentikan kenaikan suku bunga dan perkiraan The Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah pada bulan Desember ini, dapat menekan dolar AS.
Dengan dolar AS melemah akan menguatkan mata uang Real Brasil. Dengan penguatan Real Brasil, dapat menekan penjualan ekspor oleh produsen gula Brasil.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga gula dapat tertekan jika sentimen peningkatan produksi gula Brazil terus menguat. Juga perlu dicermati jika dolar AS melemah dengan sentimen The Fed menghentikan kenaikan suku bunga selanjutnya. Namun perlu dicermati pergerakan harga minyak dengan kondisi keraguan pengurangan produksi OPEC dapat menekan harga minyak dan menekan harga gula. Harga gula diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 24,64-24,18. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 25,86-26,62.



