(Vibiznews – Commodity) Harga kopi arabika di bursa komoditi berjangka New York pada hari Rabu merosot tajam karena kekhawatiran peningkatan pasokan kopi global.
Harga kopi arabika kontrak bulan Maret 2024 berakhir merosot tajam 4,63% pada 175,25.
Pada hari Selasa, Organisasi Kopi Internasional (ICO) memproyeksikan produksi kopi global pada tahun 2023/24 akan meningkat +5,8% y/y menjadi 178 juta kantong karena tahun panen dua tahunan yang luar biasa. ICO juga memproyeksikan konsumsi kopi global pada tahun 2023/24 akan meningkat +2,2% y/y menjadi 177 juta kantong, menghasilkan surplus 1 juta kantong kopi.
Tanda-tanda peningkatan ekspor kopi berdampak buruk pada harga. Kementerian Perdagangan Brasil melaporkan Jumat lalu bahwa ekspor kopi Brasil pada bulan November (tidak disangrai) naik +8,5% y/y menjadi 235.000 MT. Selain itu, Honduras, negara penghasil kopi terbesar di Amerika Tengah, melaporkan ekspor kopinya pada bulan November melonjak +63% y/y menjadi 110,413 kantong.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kopi arabika akan mencermati perkembangan pasokan, yang jika terus diproyeksikan meningkat, akan dapat menekan harga kopi. Cuaca di Brazil juga perlu dicermati, jika terjadi hujan lebat akan meningkatkan produksi tanaman dan menekan harga kopi arabika. Namun perlu diwaspadai upaya short covering setelah harga kopi arabika merosot tajam. Harga kopi arabika diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 180,05-185,85. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 171,75-169,25.