Pengguna QRIS Tuntas Dapat Menikmati Biaya Transaksi Lebih Terjangkau

453
Waspadai Cara Baru Penipu Kuras Rekening Pakai Kode QR

(Vibiznews – Technology) – Transaksi menggunakan QRIS sudah diterapkan di mana-mana, preferensi masyarakat untuk melakukan transaksi online dengan pembayaran menggunakan QRIS makin meningkat.

Itu sebabnya Bank Indonesia terus mengembangkan mekanisme QRIS dan juga sosialisasinya supaya makin banyak masyarakat yang memanfaatkan hal ini.

Saat sosialisasi, Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Arya Rangga Yogasati menjelaskan ada beberapa tantangan yang dihadapi.

Antara lain, belum meratanya koneksi internet di Indonesia serta tingkat literasi digital masyarakat merupakan tantangan utama. Terutama untuk memperluas layanan QRIS di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah Terdepan, Terluar, dan Terpencil (3T).

Jika QRIS Tuntas sudah dapat diakses seluruh masyarakat, nantinya sistem pembayaran digital ini juga dapat dimanfaatkan pemerintah. Misalnya untuk menyalurkan program bansos maupun program lainnya.

Sinergi antarpemangku kepentingan pun dilakukan sebagai salah satu langkah strategis dalam memperluas layanan QRIS. Sinergi ini melibatkan pemerintah pusat dan daerah, kementerian dan lembaga, asosiasi penyedia jasa pembayaran, otoritas hingga pelaku industri keuangan.

“Misalnya saja untuk penguatan infrastruktur digital kami melakukan sinergi kebijakan nasional bekerja sama dengan Kominfo melalui program BAKTI. Kami petakan daerah potensial untuk implementasi QRIS, lalu disampaikan ke BAKTI Kominfo agar dimasukkan ke dalam program mereka,” papar Arya.

Perluasan transaksi melalui QRIS Tuntas juga diharapkan dapat membantu UMKM Indonesia masuk dalam ekosistem keuangan digital. Menurut data BI, sebanyak 91,9% merchant QRIS merupakan UMKM yang didominasi oleh usaha kecil (30,17%) dan mikro (55,70%).

Pemerintah juga memberikan dukungan terhadap UMKM yang dibarengi dengan kebijakan QRIS yang mendorong pertumbuhan transaksi UMKM. Di antaranya, untuk transaksi di bawah Rp100 ribu dengan QRIS, BI menerapkan MDR (Merchant Discount Rate) sebesar 0%.

Adapun untuk transaksi Rp100 ribu hingga Rp10 juta, hanya dikenakan MDR sebesar 0,3%. Limit transaksi QRIS kini juga dinaikkan dari Rp5 juta per transaksi menjadi Rp10 juta per transaksi.

Tak hanya itu, konsumen atau pengguna QRIS Tuntas dapat menikmati biaya transaksi yang lebih terjangkau. Untuk transfer hingga Rp100.000, pengguna hanya membayar biaya transaksi Rp2.000. Sedangkan untuk nominal di atas Rp100.000, dikenakan biaya transaksi Rp2.500.

Untuk transaksi tarik tunai, dikenakan biaya Rp6.500 baik melalui ATM maupun agen QRIS Tuntas. Tarif ini lebih terjangkau dibandingkan biaya tarik tunai yang diberlakukan PJP sebesar Rp7.500 di ATM dan Rp10.000 – Rp20.000 di agen. Sementara itu untuk setor tunai, biaya transaksinya hanya Rp5.000 melalui agen QRIS Tuntas.

“Dalam menentukan biaya transaksi, kami melakukan asessment menyeluruh terhadap imbangan biaya yang diterima masyarakat. Demikian juga insentif yang diterima industri untuk terus dapat mengembangkan QRIS.

Tentunya nilainya yang tidak memberatkan masyarakat tapi juga dapat menjadi insentif bagi industri untuk terus mengembangkan fasilitas-fasilitas digital ini,” ungkap Fitria.

Terhitung per 1 Desember 2023, PJP yang sudah mengimplementasikan seluruh fitur QRIS Tuntas adalah Bank Sinarmas dan Bank Mega. Sedangkan Dana baru memfasilitasi transfer dan tarik tunai QRIS Tuntas. Adapun BCA serta BRI baru melayani fitur transfer sistem pembayaran digital terbaru ini.

Sejumlah PJP seperti BNI46, CIMB Niaga, OCBC NISP, Maybank, Link Aja, dan Nobu National Bank juga telah memiliki 100% kesiapan teknologi. Dan tentunya siap mengimplementasikan QRIS Tuntas dalam waktu dekat.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting