(Vibiznews – Banking & Insurance) – Bank Indonesia merilis survei permintaan dan penawaran pembiayaan perbankan di mana data pembiayaan korporasi pada November 2023 terindikasi tumbuh positif.
Hal tersebut tecermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 14,9%. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan SBT 15,7% pada Oktober 2023.
Pertumbuhan kebutuhan pembiayaan korporasi tersebut terutama didorong oleh peningkatan kebutuhan pada sektor Konstruksi. Sedangkan pada sektor Industri Pengolahan dan Infokom terjadi perlambatan.
Adapun sumber pembiayaan korporasi terutama berasal dari dana sendiri (63,9%), yang tercatat meningkat dibandingkan dengan bulan Oktober 2023 (63,2%).
Sementara itu, sumber pembiayaan yang berasal dari pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik (7,4%), pinjaman/utang dari perusahaan induk (6,5%), serta pembiayaan yang berasal dari perbankan dalam negeri (4,6%). Angka ini terindikasi menurun dibandingkan dengan bulan Oktober 2023.
Kebutuhan Pembiayaan Korporasi Tiga Bulan Yang Akan Datang
Kebutuhan pembiayaan korporasi tiga bulan yang akan datang (Februari 2024)diprakirakan tetap tumbuh dibandingkan dengan periode sebelumnya dengan SBT 27,3%. Meski tidak setinggi periode sebelumnya.
Responden menyampaikan pemenuhan kebutuhan dana 3 bulan mendatang mayoritas masih dipenuhi oleh dana sendiri (74,0%). Stabil dibandingkan dengan bulan sebelumnya (73,9%). Diikuti pembiayaan yang berasal dari pengajuan kredit baru dari perbankan dalam negeri (15,1%), yang meningkat juga dibandingkan dengan bulan sebelumnya (12,7%). Sementara itu, pembiayaan yang berasal dari pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik (11.0%) diprakirakan lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Kebutuhan Pembiayaan Rumah Tangga November 2023
Pada November 2023, permintaan pembiayaan oleh rumah tangga, melalui utang/kredit terpantau sedikit menurun dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini terindikasi dari pangsa responden rumah tangga yang melakukan penambahan pembiayaan melalui utang/kredit pada November 2023 sebesar 10,7% dari total responden. Sedikit menurun dibandingkan dengan 11,3% pada bulan sebelumnya.
Sumber utama pemenuhan pembiayaan rumah tangga November 2023 berasal dari pinjaman bank umum dengan pangsa sebesar 33,2%. Angka ini menurun dibanding 36,3% pada bulan sebelumnya. Adapun alternatif sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi (24,1%) dan leasing (19,7%).
Mayoritas rumah tangga mengajukan jenis pembiayaan berupa Kredit Multi Guna (KMG) dengan pangsa sebesar 43,3% dari total pengajuan pembiayaan baru. Ini relatif stabil dibandingkan dengan periode sebelumnya 43,9%.
Jenis pembiayaan lainnya yang diajukan responden adalah Kredit Kendaraan Bermootor (KKB) (23,8%), kredit peralatan rumah tangga (12,8%), Kredit Pemilikan Rumah (KPR) (8,1%), dan kartu kredit (4,3%).
Penyaluran Kredit Baru November 2023
Penyaluran kredit baru oleh perbankan pada November 2023 terindikasi tumbuh positif meski melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Hasil survei menunjukkan SBT penyaluran kredit baru pada November 2023 tercatat sebesar 70,4%. Ini tumbuh lebih rendah dibandingkan SBT bulan sebelumnya sebesar 82,1%.
Berdasarkan kategori bank, perlambatan penyaluran kredit baru pada November 2023 terjadi pada kategori Bank Umum. Sementara itu, penyaluran kredit oleh Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) diprakirakan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.
Berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit baru pada November 2023 terindikasi melambat pada hampir semua jenis kredit. Kecuali Kredit Konsumsi Lainnya yang terindikasi relatif stabil (SBT 66,9%).
Faktor utama yang memengaruhi perlambatan penyaluran kredit baru November 2023 antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah. Prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain.
Penyaluran kredit baru diprakirakan kembali meningkat pada Desember 2023 terindikasi dari nilai SBT penyaluran kredit baru Desember 2023 sebesar 88,0%. Peningkatan penyaluran kredit baru pada Desember 2023 terjadi hampir pada seluruh kategori bank kecuali Bank Umum Syariah.
Penyaluran Kredit Baru pada Triwulan IV 2023
Untuk keseluruhan periode triwulan IV 2023, penyaluran kredit baru pada triwulan IV 2023 diprakirakan tetap tumbuh. Hal itu terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru Triwulan IV hasil survei November 2023 yang bernilai positif (93,4%). Ini sedikit menurun dari 95,6% pada triwulan III 2023.
Berdasarkan kategori bank, perlambatan penyaluran kredit terjadi pada hampir seluruh kategori bank. Kecuali Bank Umum Syariah yang meningkat dibandingkan periode sebelumnya. Berdasarkan jenis penggunaan, perlambatan penyaluran kredit baru terjadi pada hampir seluruh jenis kredit, kecuali Kredit Modal Kerja (KMK).
Analis Vibiz Research memprakirakan penyaluran kredit baru sampai akhir tahun 2023 tetap tumbuh positif demikian juga pada tahun 2024. Meski terjadi perlambatan jika dilihat dari SBT pada triwulan IV yang bernilai 93,4%. Penurunan sebesar 2,2% lebih rendah dibandingkan triwulan III 2023.
Faktor utama yang memengaruhi perlambatan penyaluran kredit adalah permintaan nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan. Apalagi memasuki tahun politik 2024, banyak pihak wait and see mengantisipasi hasil pemilu 2024.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting