(Vibiznews – Commodity) Harga gula di bursa komoditi berjangka New York pada hari Rabu berakhir merosot terendah dalam 8-3/4 bulan tertekan peningkatan produksi gula Brazil.
Harga gula kontrak bulan Maret 2024 ditutup merosot 2,38% pada 20,92.
Selasa lalu, Unica melaporkan produksi gula Tengah-Selatan Brazil naik +35% y/y pada paruh kedua bulan November dan produksi gula pada tahun panen 2023/24 hingga November naik +23,5% y/y menjadi 40,817 MMT. Sementara itu, Brazil mengekspor 3,7 MMT gula pada bulan November, menandai rekor baru pada bulan tersebut.
Harga gula juga melemah akibat berita baru-baru ini bahwa Kementerian Pangan India mengarahkan pabrik gula lokal untuk berhenti menggunakan sari tebu dan sirup untuk memproduksi etanol pada tahun pasokan 2023/24 guna meningkatkan cadangan gula. Spesialis Komoditas Green Pool mengatakan hal ini dapat menambah 2 MMT gula ke pasokan domestik India.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga gula akan mencermati perkembangan produksi Brazil, jika masih terus meningkat, akan menekan harga gula. Harga gula diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 20,60-20,27. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 21,46-21,99.