(Vibiznews – Commodity) Harga gula di bursa komoditi berjangka New York secara mingguan merosot tajam setelah tertekan peningkatan produksi gula di Brazil.
Harga gula di pada minggu lalu di hari Senin, Rabu dan Kamis berakhir merosot tertekan peningkatan produksi gula Brazil.
Harga gula pada hari Senin berakhir merosot tajam, bertahan tepat di atas level terendah 8-1/2 bulan pada hari Kamis lalu, tertekan peningkatan produksi gula Brazil. Harga gula kontrak bulan Maret 2024 ditutup merosot tajam 3,08% pada 21,31.
Demikian juga pada hari Rabu, harga gula berakhir merosot terendah dalam 8-3/4 bulan tertekan peningkatan produksi gula Brazil. Harga gula kontrak bulan Maret 2024 ditutup merosot 2,38% pada 20,92.
Sedangkan pada hari Kamis, harga gula berakhir merosot ke level terendah dalam 9-3/4 bulan masih tertekan peningkatan produksi gula Brazil. Harga gula berjangka kontrak bulan Maret 2024 berakhir merosot 3,25% pada 20,24.
Selasa lalu, Unica melaporkan produksi gula Tengah-Selatan Brazil naik +35% y/y pada paruh kedua bulan November dan produksi gula pada tahun panen 2023/24 hingga November naik +23,5% y/y menjadi 40,817 MMT. Sementara itu, Brazil mengekspor 3,7 MMT gula pada bulan November, menandai rekor baru pada bulan tersebut.
Pekan lalu Kementerian Pangan India mengarahkan pabrik gula lokal untuk berhenti menggunakan jus dan sirup tebu untuk memproduksi etanol pada tahun pasokan 2023/24 guna meningkatkan cadangan gula. Green Pool Commodity Specialists mengatakan hal ini dapat menambah 2 MMT gula ke pasokan domestik India.
Dukungan pada harga gula minggu lalu datang pada hari hari Kamis, dimana harga gula rebound dari posisi terendah dalam 8-1/2 bulan dan berakhir naik terpicu short-covering setelah mata uang Real Brazil menguat. Mata uang Real Brazil naik ke level tertinggi 1-1/2 minggu terhadap dolar AS. Melemahnya nilai Real menghambat penjualan ekspor dari produsen gula Brazil.
Pada akhir pekan hari Jumat, harga gula juga berakhir naik terpicu aksi bargain hunting memanfaatkan harga gula yang merosot tajam.
Secara mingguan harga kopi gula kontrak bulan Maret 2024 merosot 6,23% pada posisi 20,62.
Untuk minggu ini, harga gula akan mencermati sentimen peningkatan produksi dan pergerakan dolar AS
Peningkatan produksi gula.
Unica melaporkan pada Selasa lalu bahwa produksi gula Tengah-Selatan Brazil naik +35% y/y pada paruh kedua bulan November dan produksi gula pada tahun panen 2023/24 hingga November naik +23,5% y/y menjadi 40,817 MMT. Sementara itu, Brazil mengekspor 3,7 MMT gula pada bulan November, menandai rekor baru pada bulan tersebut.
Harga gula juga melemah karena berita baru-baru ini bahwa Kementerian Pangan India mengarahkan pabrik gula lokal untuk berhenti menggunakan sari tebu dan sirup untuk memproduksi etanol pada tahun pasokan 2023/24 guna meningkatkan cadangan gula. Spesialis Komoditas Green Pool mengatakan hal ini dapat menambah 2 MMT gula ke pasokan domestik India.
Pergerakan dolar AS
Melemahnya tekanan inflasi AS setelah data PCE Price Index November akhir minggu lalu, memicu harapan The Fed akan menurunkan suku bunganya pada tahun 2024. Sentimen ini memicu tekanan terhadap dolar AS dan dapat memberikan dukungan harga bagi harga komoditas.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga gula akan mencermati peningkatan produksi gula Brazil, yang jika terus menguat akan menekan harga gula. Namun jika dolar AS terealisir turun, akan memberikan dukungan bagi harga gula. Juga perlu dicermati aksi bargainn hunting lanjutan setelah harga gula merosot tajam minggu lalu. Harga gula diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 20,21-19,79. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 21,06-21,49.