(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) penutupan Jumat sore ini (29/12) terpantau melemah 31,091 poin (0,43%) ke level 7.272,797 setelah dibuka turun ke level 7.291,750.
IHSG bergerak terkoreksi dari rekor tahun ini di level 15,5 bulan tertingginya, sementara bursa kawasan Asia sore ini umumnya mixed di hari terakhir pasar tahun ini, serta mencermati Wall Street yang semalam ditutup bias menguat dan mencetak rekor tertinggi. Dalam setahun 2023 IHSG terpantau berhasil menguat 6,16%.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini melemah 0,31% atau 48 poin ke level Rp 15.463, dengan dollar AS di pasar uang Eropa merangkak naik setelah rebound; fluktuatif sekitar 5 bulan terendahnya di tengah bertambahnya sentimen pasar bahwa the Fed segera memangkas suku bunganya di tahun 2024.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.415, serta terpantau meninggalkan area sebulan tertingginya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 12,138 poin (0,17%) ke level 7.291,750. Sedangkan indeks LQ45 tuurn 2,793 poin (0,29%) ke level 974,277. Siang ini IHSG melemah 26,404 poin (0,36%) ke level 7.277,483. Sementara LQ45 terlihat turun 0,51% atau 4,976 poin ke level 972,094.
IHSG kemudian bergerak terbatas dan ditutup melemah 31,091 poin (0,43%) ke level 7.272,797, sedangkan LQ45 turun 0,67% atau 6,502 poin ke level 970,568. Tercatat sebanyak 263 saham naik, 273 saham turun dan 228 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional sore ini mixed, di antaranya Nikkei yang terkoreksi 0,22%, dan Indeks Hang Seng yang naik 0,02%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Chandra Asri (TPIA) -12,50%, , Adaro Energy (ADRO) -7,75%, Dayamitra (MTEL) -4,73%, dan Barito Pacific (BRPT) -3,27%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini dalam koreksi dari rekor terkuat tahun ini di posisi 15,5 bulan tertingginya, sementara bursa kawasan Asia sore ini variatif di hari terakhir pasar tahun ini.
Berikutnya IHSG kemungkinan masih ditahan profit taking di overbought-nya, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.306 dan 7.377. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.173, dan bila tembus ke level 7.025.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group