Rekomendasi Mingguan Gula 2-5 Januari 2024 : Mencermati Peningkatan Produksi dan Pergerakan Dolar AS

344

(Vibiznews – Commodity) Harga gula di bursa komoditi berjangka New York secara mingguan meningkat terpicu short covering setelah harga gula terus merosot selama bulan Desember tertekan peningkatan produksi gula di Brazil.

Pada hari Selasa, harga gula mencatat level terendah dalam 10 bulan karena harga telah terpukul selama enam minggu terakhir setelah Brazil meningkatkan produksi gulanya. Pada hari Selasa, Unica melaporkan produksi gula Tengah-Selatan Brazil melonjak +205% y/y pada paruh pertama bulan Desember dan produksi gula pada tahun panen 2023/24 hingga pertengahan Desember naik +25,2% y/y menjadi 41.746 MMT. Sementara itu, Brazil mengekspor 3,7 MMT gula pada bulan November, menandai rekor baru pada bulan tersebut.

Sedangkan pada hari Rabu, harga gula ditutup naik terpicu pelemahan dolar AS. Indeks dolar AS merosot ke level terendah dalam 5 bulan memicu short-covering gula berjangka.

Kemudian pada hari Kamis, harga gula ditutup menguat tajam dan membukukan level tertinggi dalam 1-1/2 minggu karena penempatan dana pada akhir tahun memicu short-covering gula berjangka.

Namun pada hari Jumat, harga gula turun tajam dan menghentikan hampir seluruh kenaikan pada hari Kamis. Laporan Weekly Commitment of Traders (COT) pada hari Jumat menunjukkan money manager menurunkan posisi net-long gula ICE London mereka menjadi 10,920 untuk pekan yang berakhir 26 Desember, level terendah dalam 22 bulan.

Secara mingguan harga kopi gula kontrak bulan Maret 2024 meningkat 1,68% pada posisi 20,58.

Untuk tahun 2023 harga gula berjangka telah meraih kenaikan lebih dari 14%.

Untuk minggu ini, harga gula akan mencermati sentimen peningkatan produksi dan pergerakan dolar AS

Peningkatan produksi gula.

Unica melaporkan pada Selasa lalu bahwa produksi gula Tengah-Selatan Brazil naik +35% y/y pada paruh kedua bulan November dan produksi gula pada tahun panen 2023/24 hingga November naik +23,5% y/y menjadi 40,817 MMT. Sementara itu, Brazil mengekspor 3,7 MMT gula pada bulan November, menandai rekor baru pada bulan tersebut.

Harga gula juga melemah karena berita baru-baru ini bahwa Kementerian Pangan India mengarahkan pabrik gula lokal untuk berhenti menggunakan sari tebu dan sirup untuk memproduksi etanol pada tahun pasokan 2023/24 guna meningkatkan cadangan gula. Spesialis Komoditas Green Pool mengatakan hal ini dapat menambah 2 MMT gula ke pasokan domestik India.

Pergerakan dolar AS

Minggu ini akan dirilis data ekonomi dan tenaga kerja AS seperti ISM Manufacturing PMI Desember, JOLTs Job Openings November, risalah pertemuan The Fed bulan Desember, Non Farm Payrolls dan Unemployment Rate Desember. Pergerakan dolar AS akan mencermati data ekonomi dan tenaga kerja AS, yang jika membaik, akan dapat menguatkan dolar AS, dan sebaliknya jika melemah, akan dapat menekan dolar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga gula akan mencermati peningkatan produksi gula Brazil, yang jika terus menguat akan menekan harga gula. Namun jika dolar AS terealisir turun, akan memberikan dukungan bagi harga gula. Harga gula diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 19,98-19,38. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 21,53-22,48.