Rekomendasi Mingguan Kakao 2-5 Januari 2024 : Dipengaruhi Perkembangan Produksi Pantai Gading dan Pergerakan Dolar AS

351

(Vibiznews – Commodity) Harga kakao di bursa komoditi berjangka New York secara mingguan turun terpicu profit taking setelah harga kakao terus meningkat akibat penurunan pasokan kakao di Pantai Gading.

Harga kakao pada hari Rabu ditutup turun tipis karena aksi ambil untung dan penempatan dana di akhir tahun.

Harga kakao di bursa komoditi berjangka New York pada hari Kamis berakhir turun ke level terendah 1-1/2 minggu tertekan penguatan dolar AS. Harga kakao melemah setelah penguatan dolar AS memicu likuidasi jangka panjang pada kakao berjangka ketika indeks dolar pulih dari level terendah dalam 5 bulan dan bergerak lebih tinggi.

Sedangkan pada hari Jumat, harga kakao turun ke posisi terendah dalam 2 minggu terpicu penempatan posisi akhir tahun dan likuidasi dana telah membebani harga kakao pada minggu ini. Laporan Weekly Commitment of Traders (COT) pada hari Jumat menunjukkan money manager menurunkan posisi net-long London ICE kakao mereka menjadi 59,701 untuk pekan yang berakhir 26 Desember, yang merupakan level terendah dalam 14 bulan.

Harga kakao akhir-akhir ini menguat karena kekhawatiran pasokan kakao. Data pemerintah Pantai Gading pada Senin lalu menunjukkan petani Pantai Gading mengirimkan 671,544 MT kakao ke pelabuhan pada 1 Oktober-17 Desember, turun -33% dibandingkan waktu yang sama tahun lalu. Pantai Gading adalah produsen kakao terbesar di dunia.

Secara mingguan harga kakao kontrak bulan Maret 2024 turun 2,15% pada posisi 4.196.

Untuk minggu ini, harga kakao akan mencermati beberapa sentimen berikut ini:

Penurunan pasokan kakao secara global.

Tanda-tanda penurunan produksi kakao di Pantai Gading mendukung harga setelah pemerintah Pantai Gading pada hari Kamis melaporkan bahwa petani Pantai Gading mengirimkan 744,967 MT kakao ke pelabuhan mulai 1 Oktober-24 Desember, turun -36% dibandingkan waktu yang sama tahun lalu. Pantai Gading adalah produsen kakao terbesar di dunia.

Pergerakan dolar AS

Minggu ini akan dirilis data ekonomi dan tenaga kerja AS seperti ISM Manufacturing PMI Desember, JOLTs Job Openings November, risalah pertemuan The Fed bulan Desember, Non Farm Payrolls dan Unemployment Rate Desember. Pergerakan dolar AS akan mencermati data ekonomi dan tenaga kerja AS, yang jika membaik, akan dapat menguatkan dolar AS, dan sebaliknya jika melemah, akan dapat menekan dolar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kakao akan mencermati penurunan persediaan kakao baik di Pantau Gading, yang jika lanjut menurun, akan menguatkan harga kakao. Juga jika dolar AS bergerak lemah etelah rilis data ekonomi dan tenaga kerja AS serta risalah pertemuan The Fed, akan dapat menguatkan harga kakao. Harga kakao diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 4.237-4.278. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 4.174-4.152.