Harga Gula Kamis Berakhir Naik Terbantu Penurunan Produksi India

282
gula

(Vibiznews – Commodity) Harga gula di bursa komoditi berjangka New York pada hari Kamis ditutup naik dengan adanya carryover positif dari hari Selasa di tengah tanda-tanda produksi gula yang lebih kecil di India.

Harga gula berjangka kontrak bulan Maret 2024 ditutup naik 1,10% pada 21,08.

National Federation of Cooperative Sugar Factories India melaporkan produksi gula India dari 1 Oktober-31 Desember turun -7,6% y/y menjadi 11,2 MMT. Berkurangnya produksi gula di India merupakan faktor bullish bagi harga gula.

Departemen Cuaca India mengatakan hujan muson tahun ini (Jun-Sep) berada 6% di bawah rata-rata, yang merupakan curah hujan muson terburuk dalam 5 tahun. Asosiasi Pabrik Gula India (ISMA) melaporkan pada hari Senin bahwa produksi gula India tahun 2023/24 dari 1 Oktober-15 Desember turun -10,7% y/y menjadi 7,41 MMT. Untuk satu tahun pemasaran penuh, ISMA pada tanggal 15 Desember memperkirakan produksi gula India pada tahun 2023/24 sebesar 32,5 MMT, turun -11,2% dari 36,6 MMT pada tahun 2022/23. Pada bulan Oktober, India memperpanjang pembatasan ekspor gula mulai tanggal 31 Oktober hingga pemberitahuan lebih lanjut dalam upaya menjaga kecukupan pasokan dalam negeri. India mengizinkan pabrik gula untuk mengekspor hanya 6,1 MMT gula selama musim 2022/23 hingga 30 September setelah membiarkan mereka mengekspor 11,1 MMT pada musim sebelumnya.

Selasa lalu, gula di New York mencatatkan level terendah dalam 10 bulan karena harga telah terpukul selama enam minggu terakhir setelah Brazil meningkatkan produksi gulanya. Selasa lalu, Unica melaporkan produksi gula Tengah-Selatan Brazil melonjak +205% y/y pada paruh pertama bulan Desember dan produksi gula pada tahun panen 2023/24 hingga pertengahan Desember naik +25,2% y/y menjadi 41.746 MMT. Sementara itu, Brazil mengekspor 3,7 MMT gula pada bulan November, menandai rekor baru pada bulan tersebut.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga gula akan mencermati perkembangan produksi dan pasokan, jika produksi di India terus turun, akan menekan harga gula. Juga akan dicermati produksi Brazil, jika meningkat, akan dapat menekan harga gula. Juga akan mencermati pergerakan dolar AS, yang jika data Non Farm Payrolls AS Jumat malam terealisir turun akan dapat menekan dolar AS dan menguatkan harga gula. Harga gula diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 20,88-20,67. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 21,27-21,45.