(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Jumat pagi ini (5/1), terpantau menguat 26,027 poin (0,35%) ke level 7.385,790 setelah dibuka naik ke level 7.388,884.
IHSG bergerak rally mencetak rekor harian all time high baru, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya variatif menguat, mencermati Wall Street yang semalam ditutup dengan mixed bias melemah.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pagi ini melemah 0,20% atau 31 poin ke level Rp 15.524, dengan dollar AS di pasar uang Asia menurun perlahan setelah terkoreksi tipis di sesi global sebelumnya; tertahan dekat 2 minggu tertingginya oleh berkurangnya klaim pengangguran AS yang meredakan ekspektasi pemangkasan bunga the Fed yang agresif tahun ini.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.493, serta terpantau terkoreksi di hari keempat ke sekitar 2,5 minggu terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG menguat 29,121 poin (0,40%) ke level 7.388,884. Sedangkan indeks LQ45 naik 6,257 poin (0,63%) ke level 994,895. Pagi ini IHSG menguat 26,027 poin (0,35%) ke level 7.385,790. Sementara LQ45 terlihat naik 0,63% atau 6,241 poin ke level 994,879.
Tercatat saat ini sebanyak 236 saham naik, 211 saham turun dan 228 saham stagnan.
Sementara itu, bursa Wall Street berakhir semalam secara mixed bias melemah dengan hanya Dow Jones yang menguat terbatas. Sedangkan, bursa regional pagi ini bias menguat, di antaranya Nikkei yang menanjak 0,46%, dan Indeks Hang Seng yang naik 0,36%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini dibuka rally dan mencetak rekor tertinggi barunya, sementara bursa kawasan Asia pagi ini bias menguat dengan Wall Street mixed.
Berikutnya IHSG kemungkinan akan diincar profit taking karena sudah tajam di overbought area-nya, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.401 dan 7.450. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.241, dan bila tembus ke level 7.218.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group