Dolar AS Akhir Pekan Naik Tipis; Secara Mingguan Naik 1,2%, Terbaik Sejak Juli

243

(Vibiznews – Forex) Dolar AS berakhir datar pada akhir pekan hari Jumat setelah reli di awal perdagangan merespon data ekonomi AS yang beragam.

Indeks dolar AS berakhir naik tipis 0,01% di 102,43 setelah sempat mencapai 103,10 karena laporan pekerjaan AS yang lebih kuat dari perkiraan. Itu merupakan yang tertinggi sejak pertengahan Desember.

Secara mingguan, indeks dolar AS menguat 1,21%, berada pada laju kenaikan mingguan terbaiknya sejak pertengahan Juli.

Sebelumnya Dolar AS menguat setelah data Non Farm Payrolls AS menciptakan 216.000 lapangan kerja baru pada bulan Desember, melebihi perkiraan konsensus sebesar 170.000. Tingkat pengangguran stabil dari bulan November sebesar 3,7%, dibandingkan dengan ekspektasi kenaikan menjadi 3,8%, sementara pendapatan rata-rata naik 0,4% setiap bulan, dibandingkan perkiraan kenaikan 0,3%.

Namun laporan tersebut diimbangi oleh data di sesi selanjutnya yang mengindikasikan sektor jasa AS merosot pada bulan lalu.

Institute for Supply Management (ISM) mengatakan indeks non-manufaktur turun menjadi 50,6 bulan lalu, angka terendah sejak Mei, dari 52,7 pada bulan November. Industri jasa menyumbang lebih dari dua pertiga perekonomian. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan indeks sedikit berubah pada 52,6.

Yang lebih penting lagi, ukuran lapangan kerja di sektor jasa menurut ISM turun menjadi 43,3 pada bulan lalu, yang merupakan angka terendah sejak Juli 2020 ketika perekonomian sedang terguncang akibat gelombang pertama pandemi. Indeks berada di 50,7 pada bulan November.

Dolar melemah setelah laporan ISM, jatuh ke posisi terendah sesi di bawah 102. Mata uang AS kemudian memangkas kerugian.

Setelah rilis data tenaga kerja, suku bunga berjangka AS memperkirakan sekitar lima penurunan suku bunga masing-masing sebesar 25 basis poin (bps) pada tahun 2024, dengan suku bunga dana fed fund pada akhir tahun diperkirakan sekitar 4% dibandingkan dengan level saat ini sebesar 5,25%, menurut LSEG. Awal pekan ini, pasar telah memperhitungkan enam penurunan suku bunga.

Pedagang suku bunga berjangka AS juga memperhitungkan pelonggaran pada pertemuan Fed bulan Maret menjadi sekitar 66%, sebagian besar tidak berubah dari peluang yang terlihat selama seminggu terakhir.

Para analis mengatakan laporan ketenagakerjaan menunjukkan bahwa Federal Reserve mungkin tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan.

Pasar juga mengabaikan data yang menunjukkan pesanan pabrik AS meningkat lebih dari perkiraan pada bulan November, naik 2,6% setelah turun 3,4% pada bulan Oktober.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya di awal pekan, indeks dolar AS akan bergerak stabil setelah rilis data tenaga kerja AS menguat, memberikan ekspektasi The Fed tidak akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 101,85-101,28. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 103,05-103,68.