(Vibiznews – Commodity) Harga kopi Arabika di bursa komoditi berjangka New York secara mingguan turun tertekan peningkatan produksi dan pasokan.
Memasuki awal tahun 2024 dalam perdagangan hari Selasa, harga kopi arabika berakhir naik terpicu aksi bargain hunting setelah di akhir tahun harga kopi arabika merosot. Namun kenaikan itupun dibatasi perkiraan cuaca hujan yang dapat meningkatkan produksi tanaman dan menekan harga kopi arabika.
Selanjutnya sejak Selasa hingga Jumat minggu lalu, harga kopi arabika tertekan dengan peningkatan produksi dan perkiraan cuaca hujan yang dapat meningkatkan produksi tanaman kopi arabika.
Pada hari Rabu, harga kopi arabika merosot ke level terendah dalam 3 minggu tertekan peningkatan pasokan kopi global dan pelemahan mata uang Real Brazil.
Kemudian pada hari Kamis, harga kopi arabika kembali berakhir turun dan bertahan di atas level terendah 3 minggu pada hari Rabu di tengah tanda-tanda peningkatan pasokan kopi global.
Organisasi Kopi Internasional (ICO) melaporkan pada hari Rabu bahwa ekspor kopi global pada bulan November naik +4,1% y/y menjadi 10,61 juta kantong dan kopi Oktober-November ekspor naik +3,1% y/y menjadi 20,25 juta kantong.
Selanjutnya pada hari Jumat, harga kopi arabika berakhir turun ke level terendah dalam 3,5 minggu terpicu perkiraan hujan di Brazil.
Prakiraan hujan di Brazil hingga minggu depan memberikan dukungan untuk produksi tanaman kopi, dengan demikian menekan harga kopi arabika.
Secara mingguan harga kopi arabika berjangka kontrak bulan Maret 2024 merosot 2,92% pada posisi 182,80.
Untuk minggu ini, harga kopi Arabika akan mencermati sentimen penting yaitu perkembangan cuaca dan perkembangan produksi di Brazil.
Seperti yang disampaikan pada akhir pekan, maka diperkirakan minggu ini akan terjadi cuaca hujan.
Peningkatan pasokan kopi global berdampak negatif terhadap harga setelah Organisasi Kopi Internasional (ICO) melaporkan pada hari Rabu bahwa ekspor kopi global pada bulan November naik +4,1% y/y menjadi 10,61 juta kantong dan ekspor kopi Oktober-November naik +3,1% y/y sebesar 20,25 juta kantong.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kopi Arabika akan mencermati perkiraan cuaca hujan di Brazil, khususnya di daerah Mias Gerais penghasil kopi arabika terbesar di Brazil, yang jika terealisir hujan maka dapat mendukung produksi tanaman kopi arabika. Demikian juga perkembangan produksi akan dicermati, jika terjadi peningkatan produksi, akan dapat menekan harga kopi arabika. Harga kopi arabika diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 182,80-182,80. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 186,22-189,63.