(Vibiznews – Commodity) Harga minyak naik tipis pada hari Rabu, setelah data industri menunjukkan pasokan minyak mentah AS turun lebih dari perkiraan pada minggu lalu.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 29 sen, atau 0,4%, menjadi $72,53 per barel.
Minyak mentah berjangka Brent naik 29 sen, atau 0,4%, menjadi $77,88 per barel.
Harga minyak acuan naik sekitar 2% pada hari Selasa di tengah krisis Timur Tengah dan terhentinya pasokan di Libya.
Persediaan minyak mentah AS turun 5,2 juta barel dalam pekan yang berakhir 5 Januari, menurut American Petroleum Institute pada hari Selasa, dibandingkan dengan perkiraan analis kenaikan 700.000 barel dalam jajak pendapat Reuters.
Namun, persediaan bensin naik sebesar 4,9 juta barel, sementara persediaan sulingan bertambah 6,9 juta barel, lebih besar dari perkiraan peningkatan masing-masing sebesar 2,5 juta barel dan 2,4 juta barel.
Di sisi pasokan, produksi minyak mentah AS akan mencapai rekor tertinggi dalam dua tahun ke depan namun tumbuh pada tingkat yang lebih lambat, EIA mengatakan pada hari Selasa, karena peningkatan efisiensi mengimbangi penurunan aktivitas kilang.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga minyak akan mencermati pergerakan dolar AS yang jika menguat, akan menekan harga minyak. Juga malam nanti akan mencermati rilis pasokan minyak mentah mingguan oleh EIA, yang jika turun, akan menguatkan harga minyak. Harga minyak AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $72,16-$71,79. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $72,68-$72,89.