(Vibiznews – Commodity) Harga gula di bursa komoditi berjangka New York pada hari Rabu mencatat penurunan terpicu pelemahan harga minyak.
Harga gula berjangka kontrak bulan Maret 2024 ditutup 1,34% pada 21,41.
Pelemahan harga minyak mentah membebani gula karena minyak mentah WTI turun lebih dari -1% pada hari Rabu. Harga minyak mentah yang lebih rendah melemahkan harga etanol dan mungkin mendorong pabrik gula dunia untuk mengalihkan lebih banyak penghancuran tebu ke produksi gula dibandingkan etanol, sehingga meningkatkan pasokan gula.
Terpantau harga gula berjangka pada hari Kamis bergerak naik tipis 0,05% pada 21,42 terpicu pelemahan dolar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga gula akan mencermati perkembangan pasokan di Brazil, yang jika meningkat, akan menekan harga gula. Juga mencermati pergerakan dolar AS, jika terus melemah, akan menguatkan harga gula. Harga gula diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 21,20-20,99. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 21,78-22,15.
