(Vibiznews – Commodity) Harga kopi arabika di bursa komoditi berjangka NewYork berakhir naik pada hari Jumat terpicu kekhawatiran cuaca kering di Brazil akan merusak tanaman kopi.
Harga kopi arabika berjangka kontrak bulan Maret 2024 ditutup melonjak 2,89% pada 185,15.
Somar Meteorologia melaporkan pada hari Senin bahwa wilayah Minas Gerais di Brasil menerima curah hujan sebesar 70,9 mm dalam seminggu terakhir, atau 85% dari rata-rata historis. Minas Gerais menyumbang sekitar 30% tanaman arabika Brasil.
Persediaan kopi yang rendah menyebabkan kenaikan harga. Pada hari Jumat, persediaan kopi arabika yang dipantau ICE turun ke level terendah dalam 24 tahun terakhir yaitu sebanyak 224.066 kantong pada tanggal 30 November dan sedikit lebih tinggi dari itu yaitu sebanyak 253.108 kantong pada hari Jumat.
Faktor penurunan bagi arabika adalah proyeksi hari Kamis dari Conab, badan prakiraan tanaman Brasil bahwa produksi kopi Brazil pada tahun 2024 akan naik +5,4% y/y menjadi 58,1 juta kantong. Tahun panen kopi tahun 2024 dipandang sebagai tahun paling produktif dalam siklus tahun kopi dua tahunan di Brasil.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kopi arabika akan mencermati kondisi cuaca dan perkembangan produksi dan persediaan. Jika cuaca berlanjut kering di Brazil, akan meningkatkan harga kopi arabika. Jika produksi dan pasokan meningkat, akan menekan harga kopi arabika. Harga kopi arabika diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 186,98-188,82. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 182,48-179,82.



