(Vibiznews – Banking & Insurance) – Bank Indonesia merilis survei permintaan dan penawaran pembiayaan perbankan di mana data pembiayaan korporasi pada Desember 2023 terindikasi meningkat.
Hal tersebut tecermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 18,4%, meningkat dibandingkan SBT 14,9% pada November 2023. Peningkatan kebutuhan pembiayaan korporasi terutama didorong oleh peningkatan kebutuhan pada sektor Industri Pengolahan dan sektor Perdagangan.
Adapun sumber pembiayaan korporasi terutama berasal dari dana sendiri (68,1%), diikuti pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik (9,2%). Dan pembiayaan dari perbankan dalam negeri (7,6%). Ketiganya meningkat dibandingkan bulan November 2023.
Sementara itu, sumber pembiayaan yang berasal dari pinjaman/utang dari perusahaan induk (3,4%) terindikasi menurun dibandingkan bulan November 2023.
Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada 3 Bulan Yang Akan Datang
Kebutuhan pembiayaan korporasi tiga bulan yang akan datang (Maret 2024) diprakirakan tetap kuat dengan SBT 22,1%. Meski lebih rendah dibandingkan daripada periode sebelumnya (SBT 27,3%).
Responden menyampaikan pemenuhan kebutuhan dana 3 bulan mendatang mayoritas masih dipenuhi oleh dana sendiri (76,3%). Lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya (74%).
Diikuti pembiayaan yang berasal dari pinjaman/utang perusahaan induk (19,8%), pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik (17,6%). Serta pengajuan kredit baru ke perbankan dalam negeri (16,0%), yang ketiganya meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Kebutuhan Pembiayaan Rumah Tangga Desember 2023
Pada Desember 2023, permintaan pembiayaan oleh rumah tangga, melalui utang/kredit terpantau tetap tumbuh. Hal ini terindikasi dari responden rumah tangga yang melakukan penambahan pembiayaan melalui utang/kredit pada Desember 2023 sebesar 11,9% dari total responden. Relatif stabil dibandingkan dengan 10,7% pada bulan sebelumnya.
Sumber utama pemenuhan pembiayaan rumah tangga Desember 2023 berasal dari pinjaman bank umum dengan pangsa sebesar 35,8%. Angka ini meningkat dibanding 33,2% pada bulan sebelumnya. Adapun alternatif sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi (23,1%) dan leasing (15,0%). Keduanya menurun dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Mayoritas rumah tangga mengajukan jenis pembiayaan berupa Kredit Multi Guna (KMG) dengan pangsa sebesar 41,5% dari total pengajuan pembiayaan baru. Menurun dibandingkan dengan periode sebelumnya 43,9%.
Jenis pembiayaan lainnya yang diajukan responden adalah Kredit Kendaraan Bermootor (KKB) (20,9%), kredit peralatan rumah tangga (15,2%), Kredit Pemilikan Rumah (KPR) (8,0%), dan kartu kredit (4,4%).
Penyaluran Kredit Baru Desember 2023
Penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Desember 2023 terindikasi meningkat dengan SBT sebesar 73,3%. Ini lebih tinggi dibandingkan SBT pada bulan sebelumnya sebesar 70,4%.
Berdasarkan kategori bank, peningkatan penyaluran kredit baru pada Desember 2023 terjadi pada hampir seluruh kategori bank. Kecuali Bank Pembangunan Daerah (BPD) diprakirakan menurun dibandingkan triwulan sebelumnya.
Berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit baru pada Desember 2023 terindikasi meningkat pada hampir semua jenis kredit. Kecuali Kredit Konsumsi Lainnya yang terindikasi relatif stabil (SBT 66,9%).
Faktor utama yang memengaruhi peningkatan penyaluran kredit baru Desember 2023 antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah. Prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain.
Sementara itu, untuk keseluruhan triwulan IV 2023, penawaran penyaluran kredit baru dari perbankan juga diprakirakan tetap tumbuh.
Penyaluran kredit baru diprakirakan kembali melambat pada Januari 2024 terindikasi dari nilai SBT penyaluran kredit baru Januari 2024 sebesar 13,6%. Perlambatan penyaluran kredit baru pada Januari 2024 terjadi hampir pada seluruh kategori bank serta pada seluruh jenis kredit.
Penyaluran Kredit Baru pada Triwulan IV 2023
Untuk keseluruhan periode triwulan IV 2023, penyaluran kredit baru pada triwulan IV 2023 diprakirakan tetap tumbuh. Hal itu terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru Triwulan IV hasil survei Desember 2023 yang bernilai positif (94%). Relatif stabil dibandingkan triwulan III 2023 yang sebesar 95,6%.
Berdasarkan kategori bank, penyaluran kredit baru terindikasi stabil terjadi pada hampir seluruh kategori bank, kecuali BPD. Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan penyaluran kredit baru terjadi pada seluruh jenis kredit.
Analis Vibiz Research menilai penyaluran kredit baru sampai akhir tahun 2023 tetap tumbuh positif demikian juga pada tahun 2024. Meski terjadi perlambatan jika dilihat dari SBT pada Januari 2024 yang bernilai 13,6%.
Faktor utama yang memengaruhi perlambatan penyaluran kredit adalah permintaan nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan. Apalagi memasuki tahun politik 2024, banyak pihak wait and see mengantisipasi hasil pemilu 2024.
Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting