(Vibiznews – Commodity) Harga jagung berjangka pada hari Senin bergerak turun tertekan peningkatan prospek produksi global.
Harga jagung berjangka CBOT bergerak turun 1,04% pada $4.4162 per bushel.
Panen jagung Argentina meningkat berkat curah hujan baru-baru ini, sehingga meningkatkan prospek bagi raksasa pertanian Amerika Selatan tersebut. Bursa Biji-bijian Buenos Aires kini memperkirakan akan ada 56,5 juta ton jagung, melebihi perkiraan sebelumnya. Peningkatan kelembaban tanah dianggap sebagai penyebab peningkatan tersebut.
Sementara itu, perkiraan produksi jagung Tiongkok telah meningkat sebesar 4,2% menjadi 288,8 juta ton, didorong oleh luas tanam yang lebih besar dan curah hujan yang lebih tinggi, menurut laporan USDA baru-baru ini. Hasil panen melimpah ini diperkirakan akan meningkatkan konsumsi dalam negeri, terutama untuk jatah pakan dan keperluan industri seperti produksi etanol. Impor jagung diproyeksikan turun sebesar 3 juta ton dibandingkan perkiraan sebelumnya, yang mencerminkan melimpahnya pasokan lokal dan harga yang lebih rendah.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga jagung akan mencermati perkembangan produksi dan pasokan global, jika terus meningkat, akan menekan harga jagung. Harga jagung diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $4.40-$4.38. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $4.45-$4.48.