(Vibiznews – Commodity) Harga gandum di Chicago Board Of Trade (CBOT) berakhir merosot pada hari Senin terpicu aksi jual gandum secara luas.
Harga gandum berjangka kontrak bulan Maret 2024 berakhir merosot 1,35% pada $5.9350 per bushel.
Perkiraan produksi gandum Rusia sebesar 900 ribu MT menjadi 92,2 MMT, demikian laporan dari SovEcon. Jumlah tersebut masih 600 ribu MT di bawah angka produksi musim ini. Kementerian Pertanian Rusia menaikkan pajak ekspor gandum lebih dari 1% untuk minggu ini, menjadi 3.260 rubel/MT.
Dari berita lain, pemogokan yang dipimpin petani terus berlanjut di Eropa, dengan traktor petani memblokir jalan raya utama di Paris Perancis dan seluruh Belgia.
Sementara itu, data Inspeksi FGIS mingguan menunjukkan 264,666 MT gandum diekspor selama pekan tanggal 25 Januari. Jumlah ini turun dari 315 ribu MT pada minggu sebelumnya dan 181 ribu MT di bawah minggu yang sama tahun lalu. Laporan tersebut menunjukkan 128 ribu MT dari total tersebut adalah gandum musim semi. Total pengiriman gandum musim ini mencapai 10,99 MMT dibandingkan 13,2 MMT pada waktu yang sama tahun lalu.
Argentina mengindikasikan bahwa mereka memiliki kesepakatan untuk mengizinkan ekspor gandum Argentina ke Tiongkok. Menteri Pemasok Mesir mengumumkan bahwa negaranya tidak berencana menerapkan strategi lindung nilai terhadap impor gandum 24/25 – dengan alasan harga yang lebih rendah dibandingkan tahun lalu.
Filipina Mengeluarkan dua tender gandum internasional untuk 40-50 ribu MT gandum pakan.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga gandum akan mencermati perkembangan produksi dan pasokan, jika terus meningkat, akan menekan harga gandum. Harga gandum diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $5.87-$5.80. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $6.01-$6.09.



