Harga Jagung Jumat Ditutup Turun Tertekan Penguatan Dolar AS

122

(Vibiznews – Commodity) Harga jagung di bursa Chicago Board of Trade (CBOT) berakhir melemah pada akhir pekan hari Jumat, tertekan penguatan dolar AS. Namun pelemahan harga jagung dibatasi perkiraan produksi jagung bulan Februari ini.

Harga jagung berjangka kontrak bulan Maret 2024 ditutup turun 0,84% pada $4.4275 per bushel.

Indeks dolar AS melonjak setelah laporan pekerjaan bulanan AS yang jauh lebih kuat dari perkiraan mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga jangka pendek Federal Reserve.

Penguatan dolar membuat biji-bijian AS kurang kompetitif secara global, dan suku bunga yang lebih tinggi cenderung menghambat pertumbuhan ekonomi dan permintaan komoditas.

Pasar memperkirakan laporan USDA bulan Februari akan memperketat produksi jagung AS pada periode 23/24 sebesar rata-rata 12,7 mbu. Ekspor jagung diperkirakan akan meningkat sebesar 7,8 juta dalam laporan ini. Penjualan jagung global diperkirakan akan mengurangi rata-rata 600 ribu MT dengan perkiraan panen Brazil sebesar 2,2 MMT lebih kecil.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga jagung akan mencermati perkembangan pasokan, yang jika menurun, akan menguatkan harga jagung. Harga jagung diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $4.40-$4.38. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $4.47-$4.51.