(Vibiznews – Forex) EUR/USD berada di bawah tekanan bearish yang berat dan diperdagangkan turun ke bawah 1.0800 di 1.0784, pada jam perdagangan sesi AS hari Jumat minggu lalu dengan naiknya dolar AS setelah keluarnya data employment AS, Nonfarm Payrolls (NFP), yang kuat.
Turunnya pasangan matauang EUR/USD disebabkan oleh karena rebound-nya dolar AS dengan kuat setelah rilis data NFP AS bulan Januari. Indeks dolar AS naik 0.93% ke 103.825.
Bureau of Labor Statistics (BLS) AS melaporkan data NFP AS untuk bulan Januari yang kuat dimana AS berhasil menciptakan 353.000 pekerjaan baru dibandingkan dengan yang diperkirakan oleh konsensus pasar sebanyak hanya 180.000. Angka bulan Februari ini juga lebih tinggi daripada angka bulan Desember sebanyak 216.000.
Tingkat pengangguran tetap tidak berubah di 3.7%, sementara investor memperkirakan sedikit kenaikan menjadi 3.8%. Sementara itu, outlook inflasi tetap tinggi dengan Average Hourly Earnings bertumbuh dengan kecepatan yang lebih kuat daripada yang diperkirakan oleh partisipan pasar.
Monthly Average Hourly Earnings bulan Januari naik sebanyak 0.6% sementara pada bulan Desember hanya sedikit sekali naiknya di 0.4%. Para investor memproyeksikan penurunan dalam pertumbuhan sebanyak 0.3%. Pertumbuhan upah tahunan naik ke 4.5% dibandingkan dengan yang diperkirakan sebesar 4.1% dan dari angka sebelumnya di 4.4%.
Data pasar tenaga kerja AS yang bagus ini diperkirakan akan membuat para pembuat kebijakan di Federal Reserve AS (the Fed) cenderung untuk tetap mempertahankan tingkat bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Di dalam pernyataan kebijakan moneternya, ketua the Fed Jerome Powell dengan jelas mengatakan bahwa para pembuat kebijakan memerlukan keyakinan yang lebih besar mengenai inflasi kembali ke target 2% secara berkelanjutan.
Sementara yield obligasi treasury AS naik ke atas 4% setelah keluarnya laporan employment AS yang kuat yang juga membebani pasangan matauang EUR/USD. Di tambah lagi dengan usaha diplomatik untuk mencapai gencatan senjata di daerah kantong Palestina mengalami kemajuan yang bersamaan dengan naiknya yield obligasi treasury AS menjadi badai bagi pasangan matauang EUR/USD.
Setelah turun menyentuh level terendah sejak tanggal 13 Desember di 1.0780 pada jam perdagangan sesi Eropa hari Kamis minggu lalu, EUR/USD berbalik arah pada paruh kedua jam perdagangan dan ditutup di teritori positip.
Pasangan matauang EUR/USD ini bertahan dengan nyaman di atas 1.0850 pada awal hari Jumat minggu lalu sebelum keluarnya laporan NFP AS bulan Januari yang bagus.
Dolar AS berada di bawah tekanan jual pada jam perdagangan sesi AS hari Kamis minggu lalu dengan yield obligasi treasury AS terus turun ke bawah setelah keluarnya rilis data employment yang mengecewakan. Angka Jobless Claims mingguan naik ke 224.000, angka tertinggi sejak awal November dan Employment Index dari survey PMI manufaktur oleh ISM turun ke 47.1 pada bulan Januari dari sebelumnya 47.5 pada bulan Desember.
Pada minggu ini hanya sedikit data ekonomi yang akan keluar. Data ekonomi utama yang akan dirilis pada minggu ini adalah Purchasing Manager Index (PMI) jasa dari ISM pada hari Senin dan Jobless Claims mingguan pada hari Kamis.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.0747 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0715 dan kemudian 1.0650. “Resistance” terdekat menunggu di 1.0800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0850 dan kemudian 1.0904.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.



