(Vibiznews – Commodity) Harga jagung di bursa Chicago Board Of Trade (CBOT) pada hari Selasa berakhir turun terpicu peningkatan produksi tanaman.
Harga jagung berjangka kontrak bulan Maret 2024 ditutup merosot 1,07% pada $4.3825.
Laporan dari AgRural Brazil menyatakan penanaman jagung sebesar 27% selesai pada 1 Februari. Angka tersebut naik dari 11% pada minggu sebelumnya dan satu minggu lebih maju dibandingkan tahun lalu.
Sedangkan data Inspeksi Ekspor mingguan menunjukkan 624,3 ribu MT jagung diekspor selama pekan yang berakhir 1 Februari. Akumulasi ekspor jagung dipatok sebesar 641,2 mbu pada tanggal 1 Februari, naik 30% dibandingkan laju tahun lalu.
Berdasarkan survei industri, para pedagang memperkirakan laporan USDA pada bulan Februari akan memperketat penjualan jagung AS pada periode 23/24 sebesar rata-rata 12,7 mbu. Ekspor jagung rata-rata diperkirakan akan meningkat sebesar 7,8 juta dalam laporan ini. Penjualan jagung global diperkirakan akan mengurangi rata-rata 600 ribu MT dengan perkiraan panen Brazil sebesar 2,2 MMT lebih kecil.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga jagung akan mencermati perkembangan produksi dan pasokan, yang jika berlimpah, akan menekan harga jagung. Harga jagung diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $4.36-$4.33. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $4.43-$4.48.