(Vibiznews – Commodity) Harga minyak bergerak naik pada hari Rabu, terdukung perkiraan pertumbuhan produksi minyak AS yang akan tetap stabil hingga tahun 2025, sehingga mengurangi kekhawatiran kelebihan pasokan.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS terpantau naik 19 sen, atau 0,26%, menjadi $73,50.
Minyak mentah berjangka Brent naik 18 sen, atau 0,23%, menjadi $78,77 per barel.
Badan Informasi Energi AS atau EIA, mengatakan pada hari Selasa dalam prospek energi jangka pendeknya, bahwa produksi dalam negeri AS tidak akan melampaui rekor pada Desember 2023 yaitu lebih dari 13,3 juta barel per hari hingga Februari 2025,
EIA juga memangkas perkiraan pertumbuhan produksi minyak dalam negeri pada tahun 2024 sebesar 120.000 barel per hari (bpd) menjadi 170.000 barel per hari, jauh lebih rendah dibandingkan kenaikan produksi tahun lalu sebesar 1,02 juta barel per hari.
Data pemerintah AS mengenai persediaan minyak akan dirilis pada Rabu malam. Pasokan minyak mentah AS diperkirakan meningkat 1,9 juta barel pada minggu lalu karena produksi pulih dari pembekuan dingin dan kilang-kilang mulai melakukan pemeliharaan.
Para pedagang telah memantau dengan cermat situasi di Timur Tengah, terutama serangan terhadap pelayaran oleh pemberontak Houthi di Laut Merah yang telah mengganggu lalu lintas melalui Terusan Suez, rute laut tercepat antara Asia dan Eropa.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga minyak akan bergerak naik terdukung perkiraan pertumbuhan produksi yang stabil. Juga akan mencermati laporan persediaan minyak mentah mingguan AS yang jika terealisir meningkat, akan dapat menekan harga minyak. Harga minyak AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $73,89-$74,77. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support $73,28-$72,70.