(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:
- Para pejabat the Fed terlihat masih bersikap hawkish bertahan pada suku bunga tingginya saat ini, dan tidak terburu-buru untuk menurunkannya.
- US Dollar dan Wall Street cenderung rally, walau secara bertahap.
- Rilis koreksi penurunan inflasi CPI Amerika yang sebelumnya kurang ditanggapi pasar.
- Pasar akan monitor data ekonomi pada pekan mendatang, antara lain, rilis inflasi CPI Amerika pada Selasa malam (WIB), GDP Inggris dan Retail Sales AS pada Kamis malam, serta inflasi PPI AS pada Jumat malam mendatang.
Pasar saham dunia terpantau cenderung mixed menguat, harga emas terkoreksi, dan US dollar masih bullish secara bertahap.
Minggu berikutnya, isyu prospek pemulihan ekonomi global akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Global Market Review and Outlook 11-16 February 2024.
===
Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar secara mingguan menguat dalam bullish bertahap 4 pekan berturut-turut dekat dengan posisi 3 bulan tertingginya, bertahan pada rentang konsolidasi di tengah the Fed yang hawkish untuk tetap mempertahankan suku bunga tingginya sementara ini, di mana indeks dolar AS secara mingguan berakhir naik ke 104.08.
Sementara itu, pekan lalu euro terhadap dollar terpantau melandai ke 1.0783. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.0999 dan kemudian 1.1037, sementara support pada 1.0723 dan 1.0656.
Pound sterling minggu lalu terlihat turun tipis ke level 1.2626 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.2827 dan kemudian 1.2996, sedangkan support pada 1.2518 dan 1.2500. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir naik ke level 149.23. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 150.00 dan 151.43, serta support pada 145.89 serta level 140.24.
Pasar Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum mixed bias menguat, dengan Nikkei menyentuh 34 tahun tertingginya di tengah sebagian pasar yang tutup karena libur Imlek. Nikkei secara mingguan terpantau berakhir menguat ke level 38,697. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 37,287 dan 37,440, sementara support pada level 35,687 dan 35,371. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 15,746. Minggu ini akan berada antara level resistance di 16,255 dan 16,745, sementara support di 15,336 dan 14,794.
Bursa saham Wall Street minggu lalu menguat dalam rally 5 pekan, dengan S&P 500 mencetak rekor menembus level 5,000 dipicu oleh rilis inflasi CPI yang dikoreksi turun dan kuatnya kinerja laporan keuangan emiten. Dow Jones secara mingguan menguat ke level 38,672, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 38,784 dan 38,900, sementara support di level 37,795 dan 37,073. Index S&P 500 minggu lalu naik ke level rekor 5,022.9, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 5,030 dan 5,070, sementara support pada level 4,840 dan 4,714.
Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau melemah terbatas oleh naiknya yields US Treasury yang mengurangi permintaan emas, sehingga harga emas spot secara mingguan turun ke level $2,024.36 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $2066 dan berikut $2089, serta support pada $2009 dan $2001.
Banyak isyu ekonomi dan non ekonomi yang mewarnai pergerakan pasar dewasa ini. Termasuk di antaranya prakiraan kapan dimulainya penurunan suku bunga the Fed yang akan diikuti bank sentral global di tahun ini, sampai ke Indonesia; ataupun juga perkembangan dinamika pemilu dalam negeri, serta tensi geopolitik kawasan Timur Tengah. Kebijakan apa yang mungkin akan diambil bisa menjadi suatu permainan spekulasi pasar yang membuat harga instrumen investasi bergejolak, dan di sisi lain menimbulkan kebingungan bagi banyak pelaku investasi awam.
Apakah Anda termasuk yang ikut bingung dengan apa yang terjadi di pasar? Supaya menjadi lebih jelas disarankan simak saja terus di vibiznews.com. Kami ada demi sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting