Rekomendasi Forex GBP/USD Mingguan 12 – 16 Februari 2024: Naik Setelah USD Gagal Menguat

330

(Vibiznews – Forex) GBP/USD terus berfluktuasi di atas 1.2600 di 1.2627, pada jam perdagangan sesi AS hari Jumat minggu dengan dolar AS mengalami kesulitan untuk tetap bertahan tangguh menghadapi rival – rivalnya setelah data ekonomi yang keluar dari Amerika Serikat menunjukkan bahwa kenaikan Consumer Price Index (CPI) bulan Desember direvisi turun. GBP/USD naik 0.10% namun mendatar secara mingguan.

Bureau of Labor Statistics (BLS) AS merevisi angka Consumer Price Index (CPI) untuk merefleksikan faktor penyesuaian musiman yang baru. Data inflasi bulanan untuk bulan Desember direvisi turun ke 0.2% dari 0.3% sebelumnya. Namun angka CPI inti tidak direvisi dari 0.3% pada periode yang sama. Untuk angka CPI bulan November, direvisi naik ke 0.2% dari sebelumnya 0.1%. Untuk bulan Oktober angkanya tidak dirubah, tetap 0.1%.

Dolar AS memperpanjang pergerakan harga konsolidasinya di bawah level tertinggi dalam tiga bulan ditengah ketidak pastian mengenai jalur penurunan bunga oleh Federal Reserve AS (the Fed). Indeks dolar AS turun 0.08% ke bawah 104.00 di sekitar 103.955 pada hari Jumat minggu lalu.

Para pembicara dari bank sentral AS dan Inggris menganut sikap berhati – hati dan kurangnya data ekonomi yang penting membuat pasangan matauang GBP/USD hanya bergerak di dalam rentang pergerakan harga yang sempit.

GBP/USD turun di bawah 1.2600 pada hari Kamis, namun berhasil stabil di atas level tersebut pada awal hari Jumat. Dengan absennya data – data papan atas, persepsi mengenai resiko berdampak terhadap valuasi dolar AS.

Dolar AS mengambil keuntungannya dari naiknya yields obligasi treasury AS pada hari Kamis dan membebani GBP/USD. Pernyataan – pernyataan dari para pejabat Bank of England (BoE) dan sedikit membaiknya di dalam sentimen terhadap resiko di pasar membantu pasangan uang GBP/USD menghapus kerugiannya.

Pembuat kebijakan BoE Catherine Mann pada hari Kamis menjelaskan bahwa dia memberikan suara bagi kenaikan tingkat bunga pada pertemuan kebijakan BoE yang terakhir karena dia tidak yakin bahwa deklarasi penurunan inflasi jangka pendek akan terus berlangsung.

Pada awal hari Jumat, pembuat kebijakan BoE Jonathan Haskel mengakui bahwa tekanan inflasi kemungkinan akan menghilang namun dia memberikan catatan bahwa diperlukan bukti – bukti perlambatan ekonomi lebih lanjut sebelum dia mengubah pandangannya mengenai outlook tingkat bunga.  

Pada hari Jumat, indeks saham berjangka AS diperdagangkan naik sedikit pada jam perdagangan sesi Eropa. Dolar AS gagal mengumpulkan kekuatannya lebih jauh pada hari Jumat dengan indeks saham utama di bursa saham AS, Wall Street, dapat bertahan stabil, sehingga membantu GBP/USD berhasil keluar dari penurunannya.  

Para investor memilih untuk menunggu dirilisnya angka inflasi konsumen AS, Consumer Price Index (CPI) bulan Januari setelah revisi turun angka bulan Desember yang terbaru pada minggu ini, yang kemungkinan akan bisa membuat lebih jelas masalah penentuan waktu dan kecepatan penurunan tingkat bunga oleh the Fed pada tahun 2024.

Apabila CPI inti muncul di atas 4% per tahun, hal ini akan bisa menyebabkan kekacauan terhadap tren resiko, sehingga berdampak positip terhadap dolar AS yang akan menekan turun GBP/USD. Meskipun demikian, CPI kelihatannya akan muncul lemah dan akan bisa memberikan suntikan terhadap pergerakan bullish GBP/USD. Angka CPI yang lemah akan memberikan ruang bagi para pejabat the Fed untuk mempertimbangkan penurunan tingkat bunga.

Meskipun demikian, prediksi kuatnya pertumbuhan ekonomi AS kuartal pertama di pasar AS dan meningkatnya tekanan upah ditengah pasar tenaga kerja yang ketat mengindikasikan penurunan tingkat bunga oleh the Fed kemungkinan tertunda.

Saat ini, pasar kelihatannya telah menyerah dalam hal kemungkinan terjadinya penurunan tingkat bunga the Fed pada bulan Maret dan berbalik melihat ke bulan Mei. Angka inflasi konsumen AS pada minggu ini akan menjadi faktor kunci terhadap penentuan waktu dari siklus pelonggaran dan apabila data inflasi konsumen AS yang keluar membenarkan penundaan penurunan tingkat bunga, GBP/USD kemungkinan bisa turun lebih lanjut.

Meskipun investor akan fokus kepada data CPI AS pada minggu ini, pasar akan menerima laporan ekonomi yang penuh termasuk penjualan ritel, data manufaktur regional, Philly Fed Survey, Weekly jobless claims, PPI, Preliminary UofM consumer sentiment dan Housing Starts & building permits.

Dari Inggris, akan dipublikasikan laporan tenaga kerja pada hari Selasa dan diikuti Tingkat Inflasi pada hari Rabu. Pada hari Kamis, akan keluar angka GDP, Neraca Perdagangan, Construction Output, dan Industrial & Manufacturing Production. Pada hari Jumat akan keluar Penjualan Ritel untuk bulan Januari.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di 1.2600 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2565  dan kemudian 1.2500. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2650 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2700 dan kemudian 1.2780.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting.

Editor: Asido.