Rekomendasi Mingguan Harga Kedelai 12-16 Februari 2024 : Dibayangi Sentimen Bearish Perkiraan Cuaca Hujan

253
kedelai, soymeal, soybean

(Vibiznews – Commodity) Harga kedelai berjangka di bursa Chicago Board of Trade (CBOT) pada minggu lalu turun terbatas dengan tarik menarik berbagai sentimen, dengan sentimen peningkatan produksi menekan sentimen positif peningkatan permintaan dan pemotongan perkiraan produksi global.

Pada hari Senin dan Selasa minggu lalu, harga kedelai berakhir naik terdukung perkiraan peningkatan penjualan.

Analis memperkirakan USDA akan meningkatkan penjualan kedelai rata-rata sebesar 4,6 mbu menjadi 284,6 mbu menjelang laporan USDA bulan Februari. Perkiraan keseluruhan berkisar antara 245 hingga 310 mbu untuk laporan hari Kamis. Perkiraan sebelum laporan mengantisipasi penurunan produksi Brasil sebesar 3,3 MMT yang sebagian diimbangi oleh panen Argentina yang lebih besar sebesar 800 ribu MT.

Kenaikan harga kedelai juga terjadi pada hari Kamis minggu lalu, dimana harga kedelai berakhir naik terpicu laporan pemotongan produksi global.

Data pembaruan global menyatakan mengurangi produksi kedelai dunia sebesar 770 ribu MT menjadi 398,2 MMT.

United States Department of Agriculture (USDA) memangkas produksi Brasil sebesar 1 MMT menjadi 156, meskipun Companhia Nacional de Abastecimento (CONAB) memangkas produksi kedelai Brasil sebesar 5,9 MMT menjadi 149,4 MMT – melalui pemotongan hasil sebesar 1,7 bpa menjadi 51.

Namun kenaikan harga secara mingguan menurun setelah pada hari Rabu dan Jumat harga kedelai merosot, bahkan pada hari Rabu merosot terendah 3 tahun, tertekan peningkatan pasokan.

Harga kedelai berjangka pada hari Rabu ditutup melemah tertekan kekhawatiran peningkatan pasokan di Brazil.

Harga kedelai berjangka menyentuh harga terendah sejak 15 Desember 2020, karena perkiraan hujan di wilayah-wilayah berkembang utama di Brazil menambah ekspektasi pasokan besar di Amerika Selatan.

Ag Rural memperkirakan panen kedelai Brasil pada tanggal 23/24 telah selesai sebesar 16% hingga 1 Februari. Angka ini naik dari 11% pada minggu sebelumnya dan dibandingkan dengan 9% pada tahun lalu. Asosiasi Penghancur ABIOVE memangkas proyeksi hasil panen kacang Brasil mereka menjadi 156,1 MMT vs. USDA sebesar 157.

Demikian juga pada akhir pekan hari Jumat, harga kedelai berjangka dengan perkiraan cuaca hujan di Brazil yang akan dapat meningkatkan produksi tanaman kedelai dan menekan harga kedelai.

Perkiraan curah hujan di Brazil dan Argentina, setelah mengalami gelombang panas dalam seminggu terakhir, memberikan tekanan pada harga kedelai.

Harga kedelai pada minggu lalu berakhir turun 0,42% pada $11.8350 per bushel.

Penurunan minggu ini merupakan penurunan kedelapan berturut-turut.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk minggu ini, harga jagung akan mencermati perkembangan produksi dan pergerakan dolar AS.

Untuk perkembangan produksi, perlu terus dicermati perkembangan cuaca di Amerika Selatan seperti Brazil dan Agentina, jika terjadi cuaca hujan, akan meningkatkan produksi dan menekan harga kedelai.

Untuk pergerakan dolar AS, jika data inflasi AS bulan Januari yang akan dirilis pada hari Selasa ini terealisir turun, akan menekan dolar AS.

Dengan demikian harga kedelai akan mendapatkan sentimen bearish perkiraan cuaca hujan di Argentina dan Brazil, menghadapi sentimen positif pelemahan dolar AS. Harga kedelai diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $11.77-$11.71. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $11.94-$12.04.