(Vibiznews – Commodity) Harga jagung berjangka di bursa Chicago Board of Trade (CBOT) pada hari Selasa berakhir naik moderat terpicu aksi short covering. Namun kenaikan dibatasi penguatan dolar AS dan perkiraakn peningkatan produksi.
Harga jagung berjangka kontrak bulan Maret 2024 berakhir naik 0,23% pada $4.3150 per bushel.
Kenaikan harga jagung terpicu aksi short covering setelah harga jagung merosot sepanjang minggu lalu.
Jagung berjangka juga menghadapi tekanan penguatan dolar AS yang mencapai puncaknya dalam tiga bulan pada hari Selasa setelah inflasi AS pada bulan Januari naik melebihi perkiraan.
Penguatan dolar AS cenderung membuat komoditas biji-bijian AS kurang menarik di pasar ekspor dunia di tengah ketatnya persaingan global.
Menjelang Ag Outlook Forum tahunan USDA, diproyeksikan areal jagung AS pada tahun 2024 sebesar 91,6 juta hektar. Data akan dirilis pada pukul 7:00 EST Kamis ini.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga jagung masih dibayangi sentimen bearish penguatan dolar AS dan perkiraan cuaca hujan di Amerika Selatan. Harga jagung diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $4.29-$4.26. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $4.34-$4.37.



