(Vibiznews – Commodity) Harga gula berjangka di bursa komoditi berjangka New York pada hari Kamis merosot terendah dalam 4 minggu dan ditutup melemah tajam tertekan peningkatan tajam produksi gula Brazil.
Harga gula berjangka kontrak bulan Maret 2024 ditutup melemah tajam 2,35% pada 22,82.
Unica melaporkan bahwa produksi gula Tengah-Selatan Brazil melonjak +68,5% y/y pada paruh kedua bulan Januari menjadi 28.000 MT dan produksi gula pada tahun panen 2023/24 hingga Januari naik +25,5% y/y menjadi 42,129 MMT. Sementara itu, lebih banyak tebu yang dihancurkan untuk dijadikan gula dibandingkan etanol, karena 49,04% tebu dihancurkan pada tahun panen 2023/24 hingga Januari untuk produksi gula dibandingkan dengan 45,95% tahun lalu.
Selain itu, perkiraan hujan di wilayah Tengah-Selatan Brazil, wilayah penghasil gula utama di negara tersebut, akan mendukung hasil gula dan memberikan dampak bearish terhadap harga.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga gula akan mencermati perkembangan produksi, yang jika terus meningkat, akan menekan harga gula. Demikian juga akan dicermati perkembangan cuaca, jika terjadi perkiraan cuaca hujan, akan menekan harga gula. Harga gula diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 22,59-22,35. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 23,22-23,61.
