(Vibiznews – Commodity) Harga gula di bursa komoditi berjangka New York secara mingguan merosot tajam tertekan peningkatan produksi Brazil dan penguatan dolar AS.
Harga gula berjangka pada minggu lalu paling banyak merosot terjadi pada hari Kamis, yang merosot terendah dalam 4 minggu dan ditutup melemah tajam 2,35% tertekan peningkatan tajam produksi gula Brazil.
Unica melaporkan bahwa produksi gula Tengah-Selatan Brazil melonjak +68,5% y/y pada paruh kedua bulan Januari menjadi 28.000 MT dan produksi gula pada tahun panen 2023/24 hingga Januari naik +25,5% y/y menjadi 42,129 MMT. Sementara itu, lebih banyak tebu yang dihancurkan untuk dijadikan gula dibandingkan etanol, karena 49,04% tebu dihancurkan pada tahun panen 2023/24 hingga Januari untuk produksi gula dibandingkan dengan 45,95% tahun lalu.
Pelemahan harga gula sebesar 1,1% juga terjadi sebelumnya pada hari Selasa tertekan penguatan dolar AS.
Dolar AS naik ke level tertinggi dalam 3 bulan setelah inflasi AS pada bulan Januari naik melebihi perkiraan, mendorong penjualan gula berjangka.
Penguatan dolar AS cenderung membuat komoditas seperti gula kurang menarik di pasar ekspor dunia di tengah ketatnya persaingan global.
Namun kemerosotan lebih jauh menjadi dibatasi pada akhir pekan hari Jumat, setelah prakiraan cuaca mengurangi kemungkinan hujan di Brazil pada minggu depan. Harga gula pada hari Jumat awalnya berada di bawah tekanan dan mencatat posisi terendah dalam 4 minggu karena sisa negatif dari hari Kamis karena tanda-tanda peningkatan tajam dalam produksi gula Brazil.
Secara mingguan harga gula kontrak bulan Maret 2024 merosot tajam 3,9% pada posisi 23,08.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk minggu ini, harga gula akan dapat mencermati perkembangan cuaca di Brazil dan perkembangan produksi Brazil.
Perkembangan Cuaca
Secara umum, cuaca di Brazil, akan sebagian besar cerah selama periode 20-23 Februari 2024.
Perkembangan Produksi
Pasar akan mencermati perkembangan produksi di Brazil, yang diperkirakan masih tinggi.
Pergerakan Dolar AS
Untuk pergerakan dolar AS diperkirakan menguat, jika pernyataan para pejabat Fed dan risalah pertemuan FOMC memberikan sinyal hawkish bagi kebijakan suku bunga AS.
Pada hari Senin pasar komoditi berjangka New York tutup untuk memperingati Hari Ulang Tahun Washington.
Dengan demikian diperkirakan harga gula akan mengalami tarik menarik sentimen bullish perkiraan cuaca kering menghadapi sentimen bearish peningkatan produksi Brazil dan penguatan dolar AS. Harga gula diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 23,41-23,74. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 22,73-22,38.