(Vibiznews – Commodity) Harga gandum berjangka di bursa Chicago Board of Trade (CBOT) pada hari Rabu bergerak melemah tertekan perkiraan peningkatan pasokan dan penguatan dolar AS.
Terpantau harga gandum berjangka kontrak bulan Maret 2024 bergerak turun 0,87% pada $5.7790 per bushel.
Harga gandum tahun ini tertekan oleh pasokan gandum Rusia yang besar.
Juga yang menekan harga gandum adalah stabilnya indeks dolar AS setelah penurunan sehari sebelumnya, bersamaan dengan penurunan harga minyak, memicu penurunan harga kedelai.
Sebelumnya pada hari Selasa, harga gandum berjangka berakhir naik hampir 4%, rebound dari posisi terendah sepanjang kontrak karena pelemahan dolar dan mendekatnya musim tanam musim semi di belahan bumi utara memicu reli short-covering, kata para analis.
Harga gandum berjangka kontrak bulan Maret 2024 pada hari Selasa berakhir melonjak 3,97% pada $5.8275 per bushel.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga gandum akan mencermati pergerakan dolar AS, yang jika terus meningkat akan menekan harga gandum. Perkiraan peningkatan pasokan juga dapat menekan harga gandum. Harga gandum diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $5.64-$5.45. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $5.93-$6.04.