(Vibiznews – Commodity) Harga kedelai berjangka di bursa Chicago Board of Trade (CBOT) pada hari Rabu bergerak lemah tertekan perkiraan peningkatan pasokan dan penguatan dolar AS.
Terpantau harga kedelai berjangka kontrak bulan Maret 2024 bergerak turun 0,63% pada $11.7162 per bushel.
Di Brazil, dengan hujan yang terjadi baru-baru ini telah memicu perkiraan peningkatan hasil kedelai.
Pada Kamis lalu, 32% dari areal penanaman kedelai di Brazil telah dipanen, menurut konsultan AgRural, naik 9% dari minggu sebelumnya dan lebih cepat dari laju panen tahun lalu.
Stabilnya indeks dolar AS setelah penurunan sehari sebelumnya, bersamaan dengan penurunan harga minyak, memicu penurunan harga kedelai.
Sebelumnya pada hari Selasa, harga kedelai berjangka berakhir naik terdukung aksi short covering dan pelemahan dolar AS.
Harga kedelai berjangka kontrak bulan Maret 2024 pada hari Selasa berakhir naik 0,58% pada $11.7900 per bushel.
Pasokan komoditas biji-bijian global yang melimpah dan lemahnya permintaan pasokan dari AS telah menekan kontrak berjangka kedelai CBOT selama berbulan-bulan, sehingga mendorong spekulan untuk melakukan investasi besar-besarandi pasar tersebut. Namun perhatian mulai beralih ke musim tanam di AS dan risiko cuaca, juga adanya ketegangan politik meningkat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kedelai akan mencermati pergerakan dolar AS, yang jika terus meningkat akan menekan harga kedelai. Perkiraan peningkatan pasokan juga dapat menekan harga kedelai. Harga kedelai diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $11.73-$11.66. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $11.87-$11.95.



