IHSG Kamis Pagi Menguat Tipis ke 7.353; Berkonsolidasi di Dua Zona

446
Vibizmedia Photo

(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis pagi ini (22/2), terpantau menguat terbatas 3,783 poin (0,05%) ke level 7.352,804 setelah dibuka turun ke level 7.335,626.

IHSG bergerak di dua zona, konsolidatif di bawah 5,5 minggu tertingginya, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya bias menguat dengan Nikkei mencetak rekor baru tertingginya, serta mencermati Wall Street yang berakhir semalam variatif.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pagi ini melemah 0,08% atau 12 poin ke level Rp 15.646, dengan dollar AS di pasar uang Asia turun tipis setelah melemah terbatas 2 hari di sesi global sebelumnya; terkoreksi perlahan di antara rilis minutes the Fed yang sesuai estimasi investor yang menunjukkan belum akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.

Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.634, serta terpantau konsolidatif setelah rebound cukup signifikan kemarin.

Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 13,395 poin (0,18%) ke level 7.335,626. Sedangkan indeks LQ45 turun 3,220 poin (0,32%) ke level 1.005,193. Pagi ini IHSG menguat 3,783 poin (0,05%) ke level 7.352,804. Sementara LQ45 terlihat turun 0,21% atau 2,145 poin ke level 1.006,268.

Tercatat saat ini sebanyak 254 saham naik, 205 saham turun dan 225 saham stagnan.

Sementara itu, bursa Wall Street berakhir semalam ditutup secara mixed dengan Dow Jones dan S&P500 menguat tetapi Nasdaq terkoreksi. Sedangkan, bursa regional pagi ini menguat, di antaranya Nikkei yang melaju 1,70%, dan hang Seng yang naik 0,13%.

Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini dalam konsolidasi dan agak fluktuatif, sementara bursa kawasan Asia pagi ini bias menguat dengan Nikkei mencetak rekor baru tertingginya.

Berikutnya IHSG kemungkinan masih konsolidatif di zona hijau, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.370 dan 7.401. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.181, dan bila tembus ke level 7.103.

 Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group