(Vibiznews – Commodity) Harga jagung berjangka di Chicago Board Of Trade (CBOT) berakhir melonjak pada hari Senin terpicu aksi short covering setelah harga jagung merosot hingga terendah dalam lebih 3 tahun.
Harga jagung berjangka kontrak bulan Mei 2024 berakhir melonjak 5,44% pada $4.2150 per bushel.
Aksi short covering terjadi memanfaatkan harga jagung yang sudah merosot. Pelemahan harga terjadi karena para petani AS harus berjuang dengan persediaan jagung yang besar dari panen tahun lalu dan terbatasnya permintaan pakan dari produsen ternak, yang telah mengurangi jumlah ternak di negara tersebut ke tingkat terkecil dalam tujuh dekade.
Para pedagang menyatakan perdagangan hari Senin bersifat spekulatif dan teknis, dengan penjualan jagung mencapai rekor hampir seminggu yang lalu.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga jagung masih akan dibayangi sentimen bearish berlimpahnya pasokan jagung di Amerika Selatan dan AS. Harga jagung diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $4.13-$4.04. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $4.26-$4.31.



