Volume Transaksi BRI Menggunakan QRIS Tumbuh Signifikan 400 Persen

395
Volume Transaksi BRI Menggunakan QRIS Tumbuh Signifikan 400 Persen
Sumber: Bank Indonesia

(Vibiznews – Banking & Insurance) – Pertumbuhan penggunaan transaksi pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di negara kita semakin tinggi.

Salah satunya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) di mana sepanjang 2023 mencatat pertumbuhan penggunaan transaksi QRIS. signifikan sebesar 400%.

Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto mengatakan, hal ini menunjukkan penggunaan QRIS semakin diminati masyarakat karena lebih mudah dan cepat.

Sebagai informasi, jumlah merchant QRIS BRI mencapai 3,7 juta atau tumbuh 30% secara year-on-year (yoy). Hal ini seiring dengan akuisisi merchant QRIS BRI yang dilakukan secara masif.

Pada tahun ini, akuisisi merchant QRIS BRI diproyeksikan mengalami pertumbuhan 20% yoy dengan volume transaksi diproyeksikan tumbuh sekitar 18% yoy.

“Selain melakukan akuisisi di pusat perbelanjaan, tempat wisata, kuliner, dan pusat transaksi lainnya, BRI pun akan terus melakukan perluasan akseptasi QRIS melalui API.
Sehingga QRIS BRI dapat lebih mudah untuk diintegrasikan dengan aplikasi partner,” imbuh Andrijanto dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (27/2/2024).

Selain meningkatkan kuantitas kinerja dari QRIS, BRI terus menjamin keamanan bagi nasabah selama bertransaksi.

Ada beberapa proses yang dilakukan untuk menjamin keamanan. Di antaranya melakukan verifikasi data sesuai SOP seperti mewajibkan pihak merchant melampirkan KTP yang langsung tervalidasi ke portal Dukcapil.

Selanjutnya, perjanjian kerja sama wajib untuk ditandatangani pihak pemilik merchant. Hal ini guna mencegah adanya penyajian laporan keuangan palsu secara sengaja atau fraud QRIS.

Sementara dalam prosesnya, marketing BRI melakukan on the spot ke merchant untuk melihat langsung lokasi usaha sehingga memastikan dengan kesesuaian dan profil usaha.

Selanjutnya, dalam input nama merchant dilakukan verifikasi ketat. Di mana nama usaha disesuaikan dengan signage usaha atau clue seperti alamat dan nama jalan.

Andrijanto menjelaskan, jaminan keamanan juga bisa didapatkan pihak merchant, di antaranya dalam mencegah modus penipuan berupa struk palsu dari pembeli.

“Dalam struk itu tertulis nama merchant, jenis barang, dan jumlah transaksi yang diperkirakan di awal. Untuk kemudian ditunjukkan kepada penjual setelah seolah-olah bertransaksi dengan pembayaran menggunakan scan barcode QRIS.

Sehingga, penjual telah memberikan barang/jasa-nya namun tidak menerima pembayaran ke rekeningnya,” kata dia.

Untuk mencegah terjadinya penipuan jenis ini, BRI meminta para merchant menyerahkan barang/jasa apabila terdapat notifikasi masuk. Baik dari mesin EDC, SMS notifikasi, atau melalui notifikasi BRImo.

Merchant QRIS BRI juga bisa mengunduh aplikasi BRIMerchant di PlayStore untuk nantinya digunakan melihat sukses atau tidaknya transaksi yang dilakukan.

Dari sisi pembeli, jika pembayaran dengan menggunakan metode QRIS melalui aplikasi BRImo, maka akan ditampilkan nama merchant QRIS secara lengkap.
Sehingga nasabah lebih mudah memastikan kesesuaiannya.

Andrijanto berharap seluruh merchant agar rutin memeriksa kondisi stiker QRIS masing-masing.

“Prinsip kehati-hatian dalam bertransaksi QRIS harus dilakukan oleh semua pihak yang terlibat, baik dari sisi merchant QRIS, pembeli.
Dimulai dari sisi PJP Acquirer maupun issuer sehingga transaksi akan berjalan aman dan lancar. ”

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting