(Vibiznews – Commodity) Harga emas pada jam perdagangan sesi Asia hari Rabu pagi, bergerak dalam rentang pergerakan harga yang sempit di sekitar $2,030 per troy ons.
Pergerakan naik harga emas mandek karena tidak berhasil menembus resistance di $2,040.
Kombinasi kekuatan yang saling berlawanan menyebabkan harga emas bergerak sideways dalam rentang pergerakan harga yang sempit.
Narasi dari Federal Reserve AS yang tetap mempertahankan tingkat bunga yang tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama terus mendorong naik indeks dolar AS yang membebani harga emas.
Sementara turunnya yield obligasi treasury AS bersamaan dengan terancam ditutupnya aktifitas pelayanan pemerintah AS dan munculnya angka Durable Goods Orders AS yang mengecewakan pada hari Selasa, membatasi kenaikan indeks dolar AS sehingga menopang harga emas.
Para investor sekarang sedang menunggu keluarnya data inflasi yang menjadi alat pengukur inflasi di AS yang dipakai oleh Federal Reserve AS (the Fed), Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index, yang akan keluar pada hari Kamis untuk mendapatkan petunjuk baru mengenai jalur penurunan bunga dari the Fed.
Data dari Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index akan memainkan peranan kunci dalam menggerakkan dolar AS secara jangka pendek yang akan memberikan arah pergerakan harga emas yang baru.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $2,025 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,001 dan kemudian $1,985. “Resistance” terdekat menunggu di $2,042, yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,045 dan kemudian $2,065.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.