(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis siang ini (29/2), terpantau menguat terbatas 2,404 poin (0,03%) ke level 7.331,041 setelah dibuka turun ke level 7.321,272.
IHSG bergerak fluktuatif di dua zona dalam konsolidasi, sementara bursa kawasan Asia siang ini umumnya mixed di antara investor menantikan data ekonomi China dan AS, serta mencermati Wall Street yang semalam berakhir searah dalam koreksi.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) siang ini melemah 0,20% atau 31 poin ke level Rp 15.723, dengan dollar AS di pasar uang Asia turun terbatas setelah menguat perlahan 2 hari di sesi global sebelumnya; rentang terbatas menjelang rilis inflasi AS –PCE—dan Eropa malam ini untuk arah estimasi waktu penurunan suku bunga the Fed.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.692, serta terpantau di sekitar level 3 minggu terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 7,364 poin (0,10%) ke level 7.321,272. Sedangkan indeks LQ45 turun 1,750 poin (0,18%) ke level 995,498. Siang ini IHSG menguat terbatas 2,404 poin (0,03%) ke level 7.331,041. Sementara LQ45 terlihat turun 0,31% atau 3,094 poin ke level 994,154.
Tercatat saat ini sebanyak 258 saham naik, 235 saham turun dan 250 saham stagnan.
Sementara itu, bursa regional siang ini mixed di antaranya Nikkei yang melemah 0,07%, dan Hang Seng yang naik 0,05%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini agak sideways searah dengan regional, sementara bursa kawasan Asia siang ini mixed di tengah menantikan rilis data ekonomi China dan AS.
Berikutnya IHSG kemungkinan masih konsolidatif dalam bias positif, dengan mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 7.370 dan 7.401. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.181, dan bila tembus ke level 7.103.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group



