(Vibiznews – Commodity) Harga kakao berjangka di bursa komoditi berjangka New York pada hari Selasa berakhir merosot terpicu perkiraan hujan yang dapat meningkatkan hasil tanaman kakao.
Harga kakao berjangka kontrak bulan Mei 2024 ditutup merosot 2,06% pada 6.450.
Prakiraan hujan minggu ini di Afrika Barat yang dapat meningkatkan hasil tanaman kakao Pantai Gading memicu likuidasi jangka panjang di masa depan kakao pada hari Selasa. Petani kakao Pantai Gading akan memulai panen kakao pertengahan musim pada bulan depan.
Pada hari Senin, kakao NY berjangka terdekat mencatat rekor tertinggi baru. Produksi kakao yang lebih rendah di Pantai Gading, produsen kakao terbesar di dunia, merupakan faktor kenaikan utama harga kakao. Data pemerintah hari Senin menunjukkan petani Pantai Gading mengirimkan 1,20 MMT kakao ke pelabuhan mulai 1 Oktober hingga 3 Maret, turun -30% dibandingkan waktu yang sama tahun lalu.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan sealnjutnya, harga kakao akan mencermati kondisi cuaca di Afrika Barat, jika berlanjut hujan, akan dapat menekan harga kakao. Harga kakao diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 6.334-6.217. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 6.611-6.771.



