(Vibiznews – Commodity) Harga kakao berjangka di bursa komoditi berjangka New York pada hari Jumat melanjutkan penurunan pada hari Kamis dan mencatatkan posisi terendah dalam 1 minggu karena perkiraan akan turunnya hujan di Afrika Barat.
Harga kakao berjangka kontrak bulan Mei 2024 ditutup menurun 0,87% pada 6.396.
Pada hari Senin, kakao NY berjangka waktu terdekat (H24) mencatat rekor tertinggi baru. Produksi kakao yang lebih rendah di Pantai Gading, produsen kakao terbesar di dunia, merupakan faktor kenaikan utama harga kakao. Data pemerintah hari Senin menunjukkan petani Pantai Gading mengirimkan 1,20 MMT kakao ke pelabuhan mulai 1 Oktober hingga 3 Maret, turun -30% dibandingkan waktu yang sama tahun lalu. Regulator kakao Pantai Gading mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka memperkirakan hasil panen pertengahan Pantai Gading, yang secara resmi dimulai pada bulan April dan merupakan panen tahunan yang lebih kecil, akan turun -33% menjadi 400,000 MT dari 600,000 MT tahun lalu.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga kakao akan dibayangi sentimen bearish cuaca hujan di Afrika Barat. Harga kakao diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 6.299-6.203. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 6.483-6.571.



